Santri tampak antusias saat mengikuti acara bedah majalah edisi 84. (foto: eva/ayu)

Tebuireng.online— Akhir bulan ditutup dengan hal yang bermanfaat, salah satunya dengan bedah majalah yang dilakukan oleh Tim Majalah Tebuireng bersama santri Al Chodijah dan Al Masruriyah yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Chodijah Jatirejo, Jombang.

Majalah edisi 84 dengan tema “Influencer dari Pesantren” ini menarik perhatian para santri untuk mengikuti acara yang berlangsung pada Senin (31/7/2023) malam. Edisi ini, tim majalah mengundang langsung dzurriyah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, Gus Agus Muhammad Dzannuroin Aldivano.

Kehadiran Gus Ivan dalam acara itu, sebagai influencer dari pesantren mendapatkan respon baik dari para peserta. Banyak pertanyaan yang dilontarkan saat bedah buku berlangsung, salah satunya bagaimana cara agar bisa menjadi Influencer pesantren.

“Sebenarnya malah gampang kalau kalian di pondok, karna menjadi Influencer yang bermanfaat bagi orang banyak itu harus memiliki sanad keilmuan yang bersambung, memiliki bekal ilmu,” ungkap Putra Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng itu.

Kehadiran influencer pesantren, menurutnya bisa menjawab pertanyaan dari luar tentang agama, “sekarang kan banyak yang hanya dengan melihat video pendek di medsos langsung bisa menciptakan fatwa sendiri, jadi jadilah Influencer pesantren yang berilmu,” pesan Gus muda yang kini masih menempuh pendidikan di UIN Surabaya itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain pertanyaan itu, pertanyaan bagaimana cara agar media pesantren itu bisa menarik dan viral, muncul dari santri. Hal itu langsung dijawab oleh Wahyu, Redaktur Majalah Tebuireng yang juga alumni Unhasy.

“Jadi untuk menjadikan konten itu menarik dan cepat viral, kita harus memiliki manajemen yang baik seperti membuat sebuah tim, yang didalamnya diisi orang orang yang bisa mengkonsep dan membuat kerangka konten dengan baik, jangan dijalankan sendiri, itu yang malah menimbulkan kesulitan,” jawabnya.

Tim majalah foto bersama penerima doorprize.

Di akhir acara, narasumber memberikan tips menjadi konsumen medsos yang sehat dan baik, seperti bisa dimulai dari mengikuti akun media pesantren, jangan malah lebih condong ke artis artis luar, kemudian melihat video dari awal hingga akhir agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Tak hanya tips, ternyata penyelenggara sudah menyiapkan door prize untuk para penanya tadi hal itu yang menjadikan daya tarik sendiri bagi para santriwati yang mengikuti acara malam itu.

Dalam acara itu, seorang santriwati mengutarakan kebahagiaannya karna pada malam ini dia mendapat doorprize dari acara. Airvia yang merupakan santri Pondok Pesantren Al Masruriiyah mengungkapkan, “seru banget acaranya, aku jadi bisa tau kalo ternyata ada banyak wadah yang memang bisa menampung karya santri, sebagai langkah awal memjadi Influenzer pesantren,” ujarnya.

Selain Via yang mengungkapkan, Aurida Faradhina juga mengaku senang atas adanya acara ini, “ternyata menjadi Influencer tak sesulit yang dibayangkan, jadi ingin deh jadi Influencer pesantren agar bisa mempengaruhi banyak orang dengan hal hal yang positif.” tukasnya di akhir wawancara.

Ketua pelaksana bedah majalah, Abdillah Affabih mengungkapkan bahwa acara ini merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan oleh Majalah Tebuireng.

“Ini adalah kegiatan rutin kita setiap 2 bulan sekali yang diadakan di tempat yang sudah berlangganan dengan majalah Tebuireng, sengaja memang kita gelar acara ini supaya ada feedback untuk para pembaca dan agar bisa menarik minat baca khususnya para santri,” ungkapnya

Pewarta: Albii