ilustrasi perjalan kiprah kiai hasyim

Tebuireng.online- Gresik- Hari ke-7 bulan Ramadhan 1445 H bertepatan wafatnya Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) Pendiri Organisasi NU di 7 Ramadhan 1366 H lalu. Seluruh alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) menggelar pembacaan surah Al-fatihah secara serentak untuk dihadiahkan ke Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Kegiatan ini terpantau melalui WA Group IKAPETE juga ucapan peringatan mengenang wafatnya beliau dengan pembuatan flayer yang dibagikan di group IKAPETE, Ahad (17/03/2024).

Beberapa pesan Mbah Hasyim Asy’ari yang diterbitkan di Majalah Soeara Nahdlatoel Oelama pada salah satu edisi wilangan Tahun ke 2 (1929 M) pesannya adalah :

Warga NU agar banyak membaca, menulis dan aktif dalam kegiatan keilmuan utamanya dalam belajar mengajar. Aktivitas-aktivitas itulah penanda sebagai bentuk kebangkitan,” beliau juga menambahkan, kunci kemajuan umat ini adalah pada ilmu pengetahuan yang dalam dan ajaran agama yang lempang. Siapa menguasai ilmu pengetahuan, maka ia akan menjadi terhormat, ia akan menjadi teladan kemanusiaan, ia akan menjadi panutan,” pesan Mbah Hasyim Asy’ari.

Sementara itu, KH Fahmi Amrullah atau akrab di sapa Gus Fahmi Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng mengatakan, bahwa dalam peringatan ini yang pertama monggo kita hadiahkan surah al-Fatihah kepada beliau.

“Kedua, menjadi hal penting kita baik santri maupun alumni untuk meneladani perjuangan Mbah Hasyim Asy’ari dalam segala aspek kehidupan. Beliau adalah seorang guru, ulama, kiai, pedagang, dan petani, maka ini menjadi inspirasi bagi santri dan alumni untuk meneruskan perjuangan beliau,” lanjut Gus Fahmi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Gus Fahmi menambahkan, “Peringatan mengenang 79 tahun wafatnya Mbah Hasyim Asy’ari di bulan Ramadhan adalah untuk spirit dan harokah dalam membangun spritual dan kemajuan serta teladan perjuangan beliau,” tegas Gus Fahmi, yang juga Ketua PCNU Jombang melalui pesan suara.

Pewarta: Syafik Hoo