Sumber gambar: Dokumentasi dr. A Wahyudi Utomo

Sejarah perjuangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dimulai sejak kelahirannya pada tanggal 2 Maret 1955, di Malang dan salah satu pendirinya bernama Umroh Mahfudhoh. Dengan kepanjangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama, maka dasar berpijak IPPNU dikonsentrasikan bermula pada pembinaan dan pengkaderan remaja putri NU yang masih duduk dibangku sekolah atau madrasah tingkat menengah dan tingkat atas, serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut.

IPPNU didirikan atas dasar keinginan sebagai wadah aktivitas sosial dan program remaja yang bercirikan amaliah keagamaan sebagai antisipasi munculnya gejala sosial yang semakin menampakkan sisi-sisi negatif perilaku kehidupan remajanya pada waktu itu setelah sepuluh tahun Indonesia merdeka. Sebagai wadah pengkaderan remaja-remaja NU agar berada pada posisi on the right track, berjalan pada arah yang sesungguhnya, sehingga nilai-nilai NU yang berazaskan Ahlussunnah wal Jamaah tetap bisa terjaga keaslian dan kemurniannya, terutama ketika dimanifestasikan dalam tingkah laku dan sikapnya di tengah-tengah pluralitas masyarakat Indonesia.

Sifat, Fungsi, Azas, dan Aqidah 

Sifat

IPPNU bersifat keterpelajaran, kekeluargaan, kemasyarakatan, dan keagamaan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Fungsi

Wadah berhimpun pelajar NU untuk melanjutkan semangat jiwa dan nilai-nilai nahdliyin.

Wadah komunikasi pelajar NU dalam pelaksanaan dan pengembangan syariat Islam.

Wadah aktualisasi pelajar NU dalam pelaksanaan dan pengembangan syariat Islam.

Azas

Berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Aqidah

Beraqidah Islam yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah dengan mengikuti salah satu madzhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali.

Tujuan  IPPNU

  1. Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlakul karimah, bersifat demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  2. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber daya kader menuju terciptanya kesetaraan gender.
  3. Membentuk kader yang dinamis, kreatif, dan inovatif.

Struktur Organisasi 

  1. Pimpinan Pusat (Kedudukan di Ibu Kota Negara RI)
  2. Pimpinan Wilayah (Kedudukan di Ibu Kota Provinsi)
  3. Pimpinan Cabang (Kedudukan Ibu Kota Kabupaten, Kotamadya)
  4. Pimpinan Anak Cabang (Kedudukan di Kecamatan)
  5. Pimpinan Ranting (Kedudukan di Ibu kota Desa /Kelurahan)
  6. Pimpinan Komisariat (Kedudukan di Sekolah/Pondok Pesantren)

Bentuk Lambang Organisasi

Lambang organisasi berbentuk segitiga sama kaki dengan ukuran atas sama dengan tinggi.

Warna dasar hujau, dikelilingi garis warna kuning yang kedua tepinya diapit oleh warna putih.

Isi Lambang

Bintang sembilan yang sebuah besar terletak diatas.

Empat buah menurun disisi kiri dan empat buah lainnya menurun disisi kanan dan berwarna kuning.

Dua kitab dan bulu angsa bersilang warna putih serta dua bunga melati putih di kedua ujung bawah lambang.

Tulisan IPPNU dengan lima titik di antaranya, tertulis dibawah bulu dan berwarna putih.

Arti Lambang Organisasi

Warna hijau: kebenaran, kesuburan, serta dinamis

Warna putih: kesucian, kejernihan, serta kebersihan

Warna Kuning: hikmah yang tinggi/kejayaan

Segitiga: Iman, Islam, dan Ihsan

Dua buah garis tepi mengapit warna kuning: dua kalimat syahadat

Sembilan bintang : keluarga Nahdlatul Ulama, yang artinya satu bintang besar paling atas Nabi Muhammad SAW.

Empat bintang disebelah kanan: Empat sahabat Nabi (Abu Bakar as, Umar Ibn Khatab as, Usman Ibn Affan as dan Ali Ibn Abi Tholib as).

Empat bintang disebelah kiri: empat madzhab yang diikuti.

Dua kitab: Al Quran dan Hadits

Dua bulu bersilang: aktif menulis dan membaca untuk menambah wacana berfikir.

Dua bunga melati: Perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan kesucian hatinya memadukan dua dasar ilmu pengetahuan umum dan agama.

Lima titik di antara tulisan I.P.P.N.U ; Rukun Islam

MARS IPPNU

Sirnalah gelap terbitlah terang

Mentari timur sudah bercahaya

Ayunkan langkah pukul genderang

Segala rintangan mundur semua

Tiada laut sedalam iman

Tiada gunung setinggi cita

Sujud kepala kepada Tuhan

Tegak kepala lawan derita

Di malam yang sepi di pagi yang cerah

Hatiku teguh bagimu ikatan

Di malam yang hening di hati membakar

Hatiku penuh bagimu pertiwi

Mekar seribu bunga di taman

Mekar cintaku pada ikatan

Ilmu kucari amal kuberi

Untuk agama bangsa negeri


Disusun oleh Izzatul Mufidati yang disadur dari berbagai sumber.