
Komunikasi yang efektif antar pasangan adalah kunci untuk menciptakan keluarga yang sakinah dan harmonis. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sakinah memiliki makna kedamaian; ketentraman; ketenangan; kebahagiaan. Sakinah sendiri identik dengan kehidupan pasangan suami istri saat menjalani bahtera rumah tangga. Memiliki keluarga yang sakinah merupakan idaman setiap orang yang menjalani rumah tangga. Menurut Abu Muhammad Jibril Abdurrahman dalam karya “Karakteristik Lelaki Shalih”, keluarga sakinah adalah sebuah gambaran dari keluarga harmonis dan ideal, yang di mana rumah tangga tersebut diisi oleh pribadi-pribadi yang taat dalam menjalankan ibadah dan kebutuhan pokoknya (sandang, pangan, papan) terpenuhi.
Pada Quran Surat an-Nahl ayat 80 yang berbunyi:
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْۢ بُيُوْتِكُمْ سَكَنًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ جُلُوْدِ الْاَنْعَامِ بُيُوْتًا تَسْتَخِفُّوْنَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ اِقَامَتِكُمْۙ وَمِنْ اَصْوَافِهَا وَاَوْبَارِهَا وَاَشْعَارِهَآ اَثَاثًا وَّمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ
Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).”
Firman Allah tersebut menjelaskan bagaimana Allah telah menganugerahi manusia nikmat-nikmat sebagai bukti keesaan-Nya. Salah satunya adalah memberikan rumah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal atau tempat berlindung dari hujan dan panas. Tetapi juga tempat yang menciptakan suasana aman, damai dan tentram serta menumbuhkan kasih sayang dan rasa kesetiaan di antara penghuninya. Selaras dengan itu, nikmat pernikahan bukan sekedar pertautan ikatan biologis. Dalam Islam pernikahan merupakan wadah untuk menjaga diri; meliputi terciptanya ketentraman dan keselamatan dari segala bentuk kejahatan yang bisa saja timbul. Sehingga keluarga dapat dijadikan tempat tinggal yang penuh kasih dan kebahagiaan yang dapat diwujudkan bersama di antaranya oleh pasangan suami-istri.
Mengapa komunikasi yang efektif sangat penting dalam membangun keluarga yang sakinah? Pada sebuah penelitian yang hasilnya dipaparkan pada jurnal berjudul Komunikasi Keluarga sebagai Sarana Keharmonisan Keluarga, komunikasi keluarga yang efektif adalah kunci untuk menciptakan keharmonisan dalam berumah tangga. Tentu saja tidak mudah untuk menjalin komunikasi yang efektif dalam sebuah keluarga, sebab seringkali komunikasi antar pasangan terganggu oleh berbagai faktor. Di antaranya karena faktor seperti kesibukan, stres, atau perbedaan pendapat. Kesibukan membuat pasangan tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersama, sehingga komunikasi antar pasangan menjadi tidak efektif dan memicu kesalahpahaman. Sementara itu stres dan tekanan menjadi faktor eksternal lain yang dapat membuat seseorang menjadi mudah marah dan tidak sabar dalam berkomunikasi. Walaupun perbedaan pendapat menjadi hal yang lumrah, namun apabila pasangan memiliki ego yang tinggi dan tidak mau menerima pendapat pasangannya, maka bukan tidak mungkin konflik akan terjadi.
Membangun Komunikasi Efektif Antar Pasangan
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk membangun komunikasi yang efektif antar pasangan, agar kualitas hubungan menjadi lebih baik. Namun dari usaha yang dilakukan, butuh waktu dan komitmen dari kedua belah pihak. Berikut cara meningkatkan komunikasi antar pasangan yang dilansir dari berbagai sumber:
Pertama, mendengarkan dengan aktif! Berikan perhatian penuh kepada pasangan dan dengarkan apa yang mereka katakan. Cara ini dapat membuat pasangan lebih paham dengan kebutuhan, perasaan dan harapan masing-masing.
Kedua, berbicara dengan jujur. Membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membangun kepercayaan antar pasangan. Beri kesempatan pasangan untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya, agar mereka merasa lebih dekat dan lebih bahagia.
Ketiga, gunakan bahasa yang konstruktif. Bahasa yang konstruktif dan positif dapat membantu menyelesaikan masalah. Hindari penggunaan kata-kata yang kasar atau hinaan yang dapat menyebabkan pertikaian. Jika ingin memberikan tanggapan, hindari kritik yang tidak membangun dan tidak memberikan solusi pada masalah.
Keempat, agendakan waktu berbicara atau quality time bersama pasangan. Hal ini dapat memastikan antar pasangan memiliki waktu yang cukup untuk berdiskusi tentang banyak hal. Selain itu mengadakan pertemuan secara teratur dengan pasangan menjadi saat yang tepat untuk membahas berbagai masalah, dan membuat keputusan bersama.
Dengan mengimplementasikan cara-cara di atas, maka pasangan dapat membangun keluarga sakinah yang harmonis, penuh kasih sayang dan saling mendukung. Sebab, keluarga yang harmonis adalah tempat tinggal yang bahagia dan positif karena anggotanya telah mempelajari bagaimana cara untuk memperlakukan satu sama lain dengan baik.
Baca Juga: Bagaimana Generasi Sandwich Jadi Keluarga Sakinah?
Penulis: Anik Wusa