Para pembina pondok pura/putri Pesantren Tebuireng diberi penyuluhan dan upaya menerapkan kembali program bahasa di pesantren, Senin (19/02/18) di gedung KH. M. Yusuf Hasyim Tebuireng. (Foto: Rara)

Tebuireng.online- Bahasa merupakan salah satu alternatif untuk menguasai dunia. Bahasa bernilai penting dalam suatu komunikasi. Hal demikian yang membuat Pesantren Tebuireng berusaha mengaktifkan kembali program pengembangan bahasa untuk santri, pembina, dan pihak yang terkait dengan Pesantren Tebuireng. Kegiatan ini diresmikan pada Senin (19/02/18) di gedung KH. M. Yusuf Hasyim Tebuireng.

Program pengembangan bahasa ini diaktifkan kembali atas usulan Ustad Hanif Fathoni, salah satu pengajar di Tebuireng. Pengembangan bahasa tersebut diberi nama Empowering  Language Program (ELP)  atau Program Penguatan Bahasa.

Program bahasa di Tebuireng, sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan sejak masa Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asyari program ini sudah diterapkan, namum belum berjalan dengan baik. Sehingga kali ini dengan tujuan memberikan beberapa skill pada santri, selain ilmu agama, diaktifkan kembali program penguatan penggunaan bahasa tersebut.

Dengan bacaan basmalah, program pengembangan bahasa Pesantren Tebuireng resmi dibuka oleh KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah).  Acara ini juga dihadiri oleh Mudir bidang pendidikan, Bapak Kusnadi, KH. Irfan Hasyim, kepala pondok putra Pesantren Tebuireng, Ustad Iskandar, dan beberapa perwakilan guru dari masing-masing unit yayasan Hasyim Asy’ari Tebuireng, serta pembina pondok putra dan pondok putri Pesantren Tebuireng.

Bapak Kusnadi menyampaikan dalam laporannya beberapa hal, yaitu: pertama tentang jumlah tim dari semua unit 213 orang termasuk santri putra/putri. Kedua, teknis pelaksanaan pelatihan dilaksanakan di unit masing-masing. Ketiga, jumlah tatap muka mininimal 24 kali sesuai jadwal dan tidak mengganggu proses.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Saya berharap setelah mengikuti pelatihan pengembangan bahasa tersebut, para guru dan pembina mampu membimbing para santri, yang akan dimulai pada tahun 2018-2019 mendatang,” ungkap Pak Kusnadi di depan hadirin.

Lain dari itu, dalam sambutannya, Ustad Hanif menyampaikan sejarah bahasa sejak masa Hadratussyaikh, tentang konsep, serta visi-misi dari penguatan pengembangan bahasa tersebut.

“Semoga dengan adanya penguatan pengembangan program bahasa ini, kita mampu mewujudkan cita-cita Hadratussyaikh yang pernah terencana dahulu untuk menjadikan santri-santrinya mumpuni dibidang bahasa (bahasa Inggris dan bahasa Arab). Mudah-mudahan program ini bisa berjalan lebih baik daripada sebelumnya. Program ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa kerja sama dari semua unit,” ungkapnya penuh harap.

Ada pelatihan kepada para guru dan pembina terlebih dahulu yang dimulai dengan bimbingan bahasa Inggris selama kurang lebih 4 bulan sebelum diterapakan kepada santri.  Selain itu,  dipersiapkan juga enam tutor untuk masing-masing unit.  Yaitu Mr. Muhammad Romadhoni, Miss. Reza Dwi, Miss. Indana Zulfa, Miss. Zuanita Arifin, dan Mr. Heri.


Pewarta: Rofiqatul Anisah

Editor/Publisher: Rara Zarary