Beranda Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Menengok Perkembangan Islam Di Rusia

Menengok Perkembangan Islam Di Rusia

Menengok Perkembangan Islam Di Rusia

Islam masuk di Rusia tahun 992 masehi pada saat suatu kelompok etnis Rusia yang hidup di Siberia memeluk Islam dan kemudian menyebarkannya ke seluruh Rusia. Tatarstan, Checnya, Bashkortostan, Dagestan, Inqushetia, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia adalah beberapa federasi dalam negara Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Muslim pertama yang menginjak kawasan Rusia adalah masyarakat Dagestani Setelah penaklukan Arab abad ke 8. Negeri muslim pertama adalah Volga Bulgaria tahun 922. Bangsa Tatar mewarisi agama Islam dari negeri tersebut lalu seiring berjalannya waktu banyak orang Turki dan Kaukasia juga memeluk agama Islam.

Muslim di Rusia kebanyakan adalah dari penganut Islam Sunni. Di Dagestan dan Checnya terdapat tradisi Sufisme, yakni oleh tarekat Naqsabandi dan Shazili dibawah pimpinan Syaikh Said Afandi Al –Cirkawi ad- Daghezstani. Penduduk Rusia yang beragama Islam lebih kurang adalah 15-20% dan menjadikannya agama minoritas terbesar. Setelah Kristen ortodoks, Islam adalah agama yang paling banyak dianut di Rusia. Jumlah penganut Islam diperkirakan sekitar 21-28 juta jiwa. Islam dianggap sebagai agama yang merupakan bagian dari sejarah Rusia.Menurut sebuah jajak pendapat oleh Pusat Riset Opini Publik Rusia, 6% responden menganggap diri mereka Muslim. Ada lebih dari 5.000 organisasi Muslim yang terdaftar. Kelompok ini terdiri dari Sunni, Syiah dan sufi. Muslim Rusia terdiri dari kelompok heterogen yang berbeda dalam segi etnis, bahasa, dialek maupun budaya, bahkan dalam interaksinya dengan sesama Islam. Bahasa Arab diajarkan di sekolah dasar dan madrasah – madrasah yang tujuannya agar siswa dapat membaca dan memahami teks-teks Islam yang sebagian besar berbahasa Arab. Alqur`an pertama yag dicetak di Rusia diterbitkan di Kazan tahun 1801. Pada era 1990 an, berdiri sejumlah percetakan Islam diantaranya beberapa menerbitkan media cetak seperti majalah. Muslim Rusia kini memiliki kehidupan yang jauh lebih baik daripada era komunis dahulu. Untuk kali pertama, Pemimpin Rusia Vladinir Putin memasukkan menteri muslim dan hal itu sebagai salah satu bukti pengakuannya terhadap eksistensi warga muslim di Rusia.

Tiga organisasi Muslim menurut status dewan federal (pusat)
1. Dewan Mufti Rusia (berbasis di Moskwa). Pemimpinnya Mufti Ravil Gainutdin. Dewan ini memimpin 1.686 komunitas.
2. Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhuddin & mempersatukan 522 komunitas.
3. Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yg dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia & wilayah Stavropol, & terdiri dari 830 komunitas.

Secara resmi, mesjid di Rusia yang sudah terdaftar mencapai 4.750 masjid. Namun pada kenyataannya jauh lebih besar jumlahnya dan akan terus bertambah. . Di Dagestan saja terdapat antara 1.600 – 3.000 masjid. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah masjid di Tatarstan telah melebihi 1.000. Di daerah ibukota, jumlah pemeluk Islam diperkirakan melebihi satu juta orang dan tidak hanya itu, ada juga 20 komunitas Muslim dan lima masjid. Bahkan menurut ahli data Rusia, sedikitnya ada 7.000 masjid di Rusia. Masjid Marcani adalah masjid paling tua yang terletak di Kazan. Dibangun pada 1766-1770 M saat Catherine Agung berkuasa dengan donasi dari masyarakat. Mesjid dengan lantai dua ini dibangun oleh Vasily Kaftyrev. Arsitekturnya adalah cerminan gabungan dari gaya barok dan gaya arsitektur abad pertengahan. Bahkan menurut pakar data Rusia, sedikitnya terdapat 7.000 masjid di Rusia.

Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara Muslim di Rusia & Indonesia telah meningkat karena pekerjaan yg baik & usaha yg dilakukan oleh Dubes Indonesia Bapak Hamid Awaludin & diplomat M. Aji Surya & Enjay Diana.

Oleh : Dewi Indah(aktiv di sanggar Komunitas Penulis Muda Tebuireng (Kepoedang)

activate javascript