www.google.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Datanglah
Meski telah kau lang
gar janjimu seribu kali
Datang, dan datanglah lagi
Kumpulan kita bukanlah kafilah keputu
sasaan

Syair Rumi di atas mengajarkan bahwa tangan Allah selalu terbuka untuk kita kapan saja, betapa pun sering kita berbuat maksiat kepada-Nya.  Waktu tahajud adalah salah satu waktu mustajabah untuk memohon ampunan-Nya.

Dan juga waktu yang pas untuk merajut setiap doa dan harapan yang kita inginkan. Dari situlah kita bisa menciptakan sebuah kebahagiaan. Sebab doa yang dipanjatkan dalam waktu salat tahajud adalah bak anak panah yang tepat mengenai sasarannya.

Dengan demikian, kita yang mampu mengerjakan salat tahajud dengan konsisten akan membuat kita semakin dekat dengan sang Ilahi. Kedekatan ini niscaya akan membuat hati dan batin kita kian tenang dalam menghadapi kehidupan yang penuh dinamika ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ketenangan ini hanya bisa didapat ketika kita merasa dekat dengan sang pelindung sejati. Ketenangan hati, ketentraman pikiran, dan kejernihan nurani pelan-pelan akan mengendap dalam segenap raga yang mampu menjalani tahajud dengan tekun.

Di saat hati, pikiran, dan raga sudah tenang, disitulah akan hadir sebuah kebahagiaan. Karena pada hakikatnya, ketenangan hati dan pikiran adalah bahan dasar untuk menciptakan kebahagiaan.

Aura kebahagiaan itu akan terus mengendap pada jiwa yang secara permanen menjalani tahajudnya dengan penuh cinta. Sebab interaksi yang intens dan kedekatan kepada-Nya sudah menjadi rutinitasnya.

Sebuah riset menjelaskan betapa besar dampak rasa ketentraman dan kebahagiaan yang didapat oleh mereka yang mampu menjalani salat tahajud dengan konsisten. Mereka bisa lebih produktif, mampu berfikir kreatif, serta lebih ulet dalam menghadapi tantangan kehidupan. Dan setiap mereka yang bisa istikamah menjalankan salat tahajud, mereka merasakan kebahagiaan yang menjalar dalam segenap relung raganya.

Penjelasan di atas meyakinkan kita bahwa salat tahajud memang membawa kita pada tempat yang mulia. Tempat yang bukan hanya sebuah tempat dimana kita berada atau tinggal, melainkan juga sebuah tempat yang merupakan lentera hidup ini yaitu hati.

Hati yang mulia, yang tanpa menyebutkan banyak alasan ia bangkit mengerjakan tahajudnya. Yang demikian ini, Allah akan memberinya kemuliaan dan kewibawaan. Dalam hadis disebutkan:

وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ

Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada salat malamnya.”

Jemput kebahagian dengan mulai bersujud di keheningan malam. Sebab malam selanjutnya adalah malam syahdu dengan suka cita dimana kita bisa menghamparkan doa-doa dan semua harapan kepada-Nya. Akhir kata, berbahagialah dengan istikamahnya salat tahajud.

*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang.