Pemateri seminar anti radikalisme dalam Dies Natalis ke-4 FAI Unhasy. (foto: anisa/asfa)

Tebuireng.online—Untuk memberikan pemahaman internalisasi nilai-nilai Aswaja dalam mendekradasi pemahaman radikalisme untuk mahasiswa Unhasy, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) merayakan Dies Natalis ke-4 dengan mengadakan seminar nasional “Radikalisme internalisasi nilai Aswaja dalam mendegradasi paham radikal”, Selasa (28/6/2022).

“Mahasiswa perlu adanya gebrakan untuk meningkatkan kualitas dari perkuliahan online menjadi offline. Seminar berlangsung secara offline, untuk mengatasi berbagai persoalan paham radikal,” ungkap Dekan FAI, Jasminto.

Menurut Jasminto, menyikapi paham radikal dengan paham Aswaja itu sangat diperlukan, tidak hanya dalam perkuliahan namun bisa juga dengan seminar seperti ini. Dari hal tersebut, saat menyikapi radikalisme, dosen pun ikut andil melalui penelitian.

“Tujuan seminar ini berlangsung untuk menangkal unsur radikalisme di kalangan mahasiswa yang kelak akan dibawa pada kalangan masyarakat sekitarnya,” terangnya.

Mengenai hal ini, Ketua BEM FAI, Haidar menyebut seminar ini perlu diadakan mengingat kampus Unhasy berada dalam lingkungan Pesantren Tebuireng. Yaitu sebuah pesantren yang dicetuskan oleh pendiri NU, KH. M. Hasyim Asy’ari.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Seminar ini tidak terlepas pada Simkatmawa Unhasy, seminar diadakan guna menunjang pemahaman generasi muda terhadap nilai-nilai Aswaja,” tuturnya.

Turut hadir dalam seminar ini Rektor Unhasy, Prof. Haris Supratno, Dosen Pascasarjana Unhasy, KH. Musta’in Syafi’i, AKBP, M. Nurhidayat, dan Ketua Bakesbangpol, Anwar, serta ratusan mahasiswa.

Pewarta: Firda Dwi