Bapak Thayamin, ST. DM. NLP menerangkan materi tentang NLP di depan para peserta Diklat Kader Tebuireng, Ahad-Senin (25/26/09/2016)
Bapak Thayamin, ST. DM. NLP menerangkan materi tentang NLP di depan para peserta Diklat Kader Tebuireng, Ahad-Senin (25/26/09/2016)

tebuireng.online—Pembina santri harus dapat memahami karakter dan pandai menerima dan memberikan informasi, komunikatif, dapat mengatahui arah pengembangan pribadi setiap santri yang dibina. Melalui materi Neuro Linguistic Programming (NLP) para peserta Diklat Kader Tebuireng diajak belajar mamahami karakter orang lain. Materi ini disampaikan oleh Motivator NLP Thayamin, ST., CM. NLP. di Aula Gedung Diklat Jombok Ngoro Jombang, Ahad-Senin (25-26/09/2016).

Neuro Linguistic Programming (NLP) adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinderdi California, USA pada tahun 1970-an. “NLP adalah pendekatan mutakhir dalam teknologi pemberdayaan manusia  dan teknik-teknik yang praktis, tetapi sangat efektif dan efisien, dapat diaplikasikan secara riil dalam berbagai bidang baik pekerjaan maupun personal,” jelas pemateri.

Beliau mengatakan bahwa NLP terbukti memiliki kelebihan dalam hal mampu memberdayakan manusia dengan teknologi fungsi otak yang sangat efisien (cepat) dan efektif  dalam arti berdampak kuat terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap,  pembentukan perilaku serta kebiasaan-kebiasaan positif.

Tahapan-tahapan penyerapan informasi oleh otak, lanjut alumni Universitas Sunan Giri Surabaya tersebut, adalah penyerapan informasi oleh Indra, kemudian informasi itu dikodekan secara sensory melalui filter. “Lalu, otak merespon Realitas Internal kita sendiri, bukan pada Realitas Internal yang sebenarnya,” lanjut pemateri yang juga walisantri Pesantren Tebuireng.

Pak Thayamin menerangkan bahwa pikiran yang menyerap informasi dapat melalui berbagai cara, bisa Visual (gambar), Audiotory (suara), Kinestetik (gerakan), Olfactory (sentuhan), dan Gusfactory (rasa dan bau). Manusia bisa saja mennggunakan semua jenis penyerapan informasi itu, tetapi setiap orang punya kecenderungan sejak lama menggunakan satu dari lima tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pikiran manusia dibagi menjadi dua yaitu, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar hanya dipakai 12% saja dalam setiap harina, sedangkan 88% manusia berada dalam pikiran bawah sadar, seperti tidur, shalat, berdoa, wudlu, mengantuk, dan lain sebagainya. Pikiran sadar hanya melingkupi pekerjaan mananalisis, menghitung, dan mengambil keputusan.

Pikiran bawah sadar cendrung lebih memiliki mekanisme kerja otomatis dalam menerima serta-merta segala macam informasi dan mengerjakan segala macam Instruksi yang diberi kepada nya. Pikiran bawah sadar pikiran bawah sadar juga memiliki kemampuan belajar yang luar biasa,pikiran bawah sadar bisa menganalisis pola-pola yang ada didalam dunia, termasuk pola komunikasi,pola kebohongan dan kejujuran. Pikiran bawah sadar dapat menimbulkan intuisi, emosi, kreatifitas, keyakinan, persepsi, kebiasaan, dan kepribadian.

Selain penjelasan materi, pria yang tinggal di Sidoarjo itu, juga mengajak peserta melakukan simulasi penerapan NLP yang nantina bisa mereka gunakan dalam membina santri. Pertama adalah praktek melatih kepekaan pendengaran terhadap suara dan gerakan dengan mata tertutup. Hikmah praktek pertama ini, pembina harus mengenali satu-satu persatu dari setiap santri yang dibina, dari mulai hal terkecil seperti suara dan kebiasaan, sampai dengan sifat, sikap, dan karakter.

Pada simulasi kedua, peserta praktek memberikan perintah tapi tidak terasa seperti memberi perintah. Dalam memulai pembicaraan, lawan bicara harus diajak kepada obrolan yang menyenangkan agar ia terbawa suasana dan lebih mudah diarahkan. Selain itu, hendaknya setiap memanggil lawan bicara, harus menyebutkan namanya dan menirukan gerakannya sebelum akhirnya kita arahkan mengikuti gerakan kita.

“Namun, setiap kalian memerintah atau mengajak kepada sesuatu yang baik, kalian harus mendahului mencontohkan, bukan malah berbuat sebaliknya, karena itu akan menjadi rekaman pertama mereka tentang kalian,” terang pria yang pernah bekerja di berbagai perusahaan asing sebagai menejer dan direktur itu. (Abror)