Wisuda Hafidz XXIX dan Binnadhor XXVII, Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang, Ahad (24/12/17). (Foto: Sutan)

Tebuireng.online- Minat santri untuk menghafal Al Quran era ini semakin banyak. Salah satu bukti dialami oleh lembaga pendidikan pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng. MQ merupakan salah satu lembaga pesantren tahfid di Jombang yang saat ini semakin mendapat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sekitar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya santri-santri yang memilih belajar di sana pada setiap ajaran baru. Tercatat sampai saat ini MQ telah mewisuda 1116 santri tahfid.

“Kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini, al-hamdulillah masih baik. Hal ini terbukti dengan animo masyarakat untuk mengirim putranya ke lembaga ini semakin tinggi,” ucap KH Abdul Hadi Yusuf saat memberi sambutan di Wisuda Hafidz XXIX dan Binnadhor XXVII, Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang, Ahad (24/12/17) bertempat di lapangan kanan barat Masjid.

“Jumlah santri Madrasatul Quran Tebuireng saat ini, berjumlah 1572 santri. Terdiri dari jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah 488 siswa, SMP al-Furqon 316 siswa, Aliyah 611 siswa, dan PKHQ (Progam Khusus Hifdzu Quran) –santri pasca Aliyah– 157 santri,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran, Kiai Abdul Hadi Yusuf.

Beliau juga menjelaskan dari seluruh jumlah santri tersebut, yang akan diwisuda binnadhor berjumlah 347 santri. Wisudawan bi an-nadhor terbanyak adalah santri Madrasah Tsanawiyah dan SMP; kelas 8. “Hal ini sudah sewajarnya, karena target lembaga ini dalam kurun tiga semester, mereka sudah diwisuda bi an-nadhor,” imbuhnya.

Dalam tiga semester, santri diharapkan bisa membaca Al Quran 30 juz dengan baik dan benar, serta hafal 3 juz; juz 28, 29, dan 30. “Ada sejumlah santri yang melampaui target ini, 135 wisudawan telah menghafal lebih dari 4 juz. 31 wisudawan telah hafal lebih dari 10 juz. 4 wisudawan yang telah menghafal lebih dari 20 juz,” terangnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Untuk wisudawan hafidh, berjumlah 76 wisudawan terdiri dari 6 santri Madrasah Tsanawiyah, 6 santri kelas X Aliyah, 24 santri kelas XI Aliyah, 16 santri kelas XII Aliyah, dan 24 santri PKHQ. Untuk wisudawan qiro’ah sab’ah satu orang.

“Hingga saat ini, Pondok Pesantren Madrasatul Quran telah mewisuda tahfid qiro’ah masyhuroh sebanyak 1116 santri dan wisudawan qiroah sab’ah sebanyak 6 santri. Dan untuk wisudawan bi an-nadhor tidak saya sebutkan karena saking banyaknya,” jelas beliau soal seluk-beluk santri MQ.

Diakhir kata, Kiai Abdul Hadi menyinggung sebuah hadis riwayat Ibn Majah, “Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf Al Quran yang ia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibn sabil, sungai yang dialirkannya untuk umum, atau sedekah yang dikeluarkannya waktu ia sehat dan semasa hidupnya.

“Memberikan manfaat dengan konsep wakaf, bisa diterapkan dengan cara membeli mushaf Quran Madrasatul Quran,” tutur beliau menutup sambutan.

Setelah bebarapa sambutan, berlanjut penyerahan penghargaan kepada wisudawan terbaik. Kemudian pembacaan khatmil Quran, lalu diteruskan pemanggilan para wisudawan secara bergantian. Dan masuk penyampain orasi ilmiah oleh H. Imam Suprayogo, Ketua Yayasan Unhasy.

“Saya waktu mempimpin lembaga pendidikan, dahulu, tidak begitu peduli kepada mahasiswa saya yang menghafal Al Quran. Tapi subhanallah, setelah saya perhatikan, mahasiswa saya yang menghafal Al Quran, selain cerdas tapi juga baik. Hatinya baik, akhlaknya baik. Karena itu, ketika waktu itu saya merenungkan. Saya ini keliru, saya seorang guru besar ini salah, maka saya segera waktu itu untuk bertaubat. Tapi taubatnya seorang guru besar kan tidak cukup dengan astaghfirullah, maka kemudian saya mencari papan pengumuman, saya tulisi sendiri. Siapa saja yang menghafal Al Quran, minimal 10 juz, saya bebaskan dari seluruh biaya pendidikan,” ungkap beliau yang disambut tepuk tangan meriah dari para wali santri.

Beliau juga menceritakan bahwa mahasiswa-mahasiswa terbaik yang diwisuda, rata-rata adalah para penghafal Al Quran. Beliau menyinggung, sekarang banyak orang yang belum baik dalam akhlak. Bagaimana membangun akhlak yang baik, salah satunya dengan salat khusyuk.

“Jika anak-anak ini salat dengan khusyuk, maka hatinya akan menjadi bagus,” pungkas beliau dalam orasi ilmiah. Acara berakhir sekitar pukul 12.30 WIB, dengan pembacaan doa oleh KH. A. Musta’in Syafi’ie yang membawa suasana haru kepada seluruh audien.


Pewarta: M Sutan Alambudi

Editor/Publisher: Rara Zarary