tebuireng.online-Bahtsul Masail merupakan aktivitas yang sangat lekat dengan pondok pesantren. Hampir seluruh pesantren di nusantara menjadikan Bahtsul masail sebagai kegiatan rutinnya, karena kegiatan Bahsul masail mengajarkan santri untuk berpikir kritis dalam merespon permasalahan aktual di masyarakat. Mengingat pentingnya kegiatan itu pada senin malam (22/9) Madrasah Muallimin Hasyim Asy’ari Tebuireng mengadakan pelatihan Bahsul Masail yang dilaksanakan di perpustakaan A. Wahid Hasyim.

Pelatihan yang dihadiri 70 santri ini diisi oleh ustadz Arif ridlwan seorang ahli bahsul masail dari Pesantren Lirboyo Kediri. Dalam materinya beliau memaparkan metodologi Bahsul Masail. Tuturnya, untuk mencapai hasil yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan harus didasarkan pada metodologi yang jelas. Semisal, diantaranya: ushul fikih, kaidah fiqhiyyah dan kaidah ushuliyyah, serta teori maqâshid al-syari’ah serta sedikit menyandarkan pada pendapat ulama fikih klasik.

Dalam pelatihan ini diharapkan santri bisa mentradisikan musyawarah karena santri tebuireng sejak dahulu terkenal kental dengan musyawarah “Tebuireng adalah pondok pesantren besar yang terkenal mencetak kader-kader intelektual muslim. Di tebuireng dulu tradisi bermusyawah sangat kental. Tapi lambat laun tradisi tersebut memudar karena berkurangnya kajian kitab kuningnya” ujar M. Rudik sebagai ketua pelaksana pelatihan Bahsul Masail. (Farid)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online