Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan sambutan dalam penutupan pengajian Rmaadan di halaman Pesantren Tebuireng pada Jumat (01/06/2018).

Tebuireng.online— Setelah separuh bulan menjalani kegiatan Ramadan di pesantren, tibalah saatnya santri bepamitan dengan pengasuh dan pengurus pondok untuk pulang ke halaman. Walaupun liburan dan tidak aktif dengan kegiatan di pondok, santri diminta untuk menjaga identitas kesantrianya dan tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan baik seperti ketika di pondok.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau lebih akrab disapa Gus Kikin. “Setelah ini memang libur panjang. Maka sebagai tolok ukurnya pada saat libur di rumah, apakah kebiasaan di pondok masih tetap dilaksanakan juga di rumah?,” tanya beliau kepada seluruh santri saat penutupan pengajian Ramadan di halaman pondok pada Jumat (01/06/2017).

Gus Kikin berharap, bahwas lirik yang ada dalam Hymne Tebuireng “menjadi muslim sejati, bermanfaat di dunia bahagia akhiratnya”, mampu diaplikasikan oleh santri Tebuireng. “Khoirunnas anfa’uhum linnas. Barang siapa yang mampu melaksanakan itu, mudah-mudahan bahagia dunia dan akhiratnya,” lanjut Gus Kikin mendoakan para santri.

Di akhir sambutan, cicit Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari itu berpesan kepada seluruh santri, supaya tetap  mengamalkan apa yang menjadi rutinitas di pondok agar tetap diistikamahkan di rumah.

“Karena semakin banyak yang diamalkan maka semakin banyak pula kemanfaatan yang didapat, dan yang terpenting adalah ibadahnya tidak sampai kendor,” tambah suami dari Nyai Hj. Lelly itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Gus Kikin berharap kepada seluruh santri tebuireng agar mampu terjun ke masyarakat dan menjadi pemimpin-pemimpin masyarakat. “Semua itu butuh perjuangan dan perjuangan terberat adalah melawan diri sendiri. Maka dari itu,  laksanakanlah apa yang seharusnya dilaksanakan!,” pungkas pengusaha migas itu.

Malam Puncak penutupan kegiatan Ramadan 1439 H, Pesantren Tebuireng dilaksanakan setelah kurang lebih dua minggu para santri mengikuti pengajian kitab yang diagendakan setiap Bulan Ramadan di pondok dan masing-masing unit, untuk kemudian menempuh hari libur lebaran yang cukup panjang. Mereka akan kembali masuk ada pertengahan bulan Juli mendatang.


Pewarta:            Anis

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin