tebuireng.online– Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur Jakarta melakukan kunjungan dan ziarah ke beberapa makam para pahlawan terdahulu. Kunjungan ini dalam rangka memperingati hari pahlawan. Dan salah satu tujuannya adalah ke Trensains Tebuireng.

Sesampainya di Trensains, Djarot disertai dengan Gus Solah dan Ainur Rofiq selaku kepala Transains bertatap muka dengan santri-santri. Susunan acara yang pertama adalah pembacaan Al Quran, kemudian sambutan. Sambutan yang pertama oleh Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid selaku pengasuh Pesantren Tebuireng.

Dalam hal ini, beliau menyampaikan kehadiran Djarot Saiful Hidayat beserta ibu dan rombongan kemari adalah dalam rangka berziarah ke makam Mbah Hasyim dan putra-putranya. Kemarin Pak Djarot juga berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, dan akan berziarah ke makam Bung Tomo untuk memperingati hari pahlawan.

Beliau juga menyampaikan mengenai Trensains Tebuireng, bahwa Trensains merupakan pesantren yang berdiri pada tahun 2013. Jadi kelas tiganya baru tahun ini, dan di sini lebih banyak santri putri daripada santri putra. Trensains adalah singkatan dari Pesantren Sains, yang merupakan usulan dari Dr. Agus Purwanto yang menuliskan buku Ayat-Ayat Semesta yang terkisar sekitar 800 ayat Al Quran dan berbicara tentang pengetahuan alam semesta.

Kemudian Dr. Agus memberikan buku tersebut kepada saya kemudian mengajak untuk mendirikan pondok Trensains ini. Dengan keterbatasan yang ada pondok Trensains ini berjalan sudah tiga tahun, dan pada tahun ini untuk pertama kalinya mengikuti Ujian Nasional (UN). Kami berharap berjalan dengan baik, sehingga pondok sains ini bisa dikenal lebih luas.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ini mencari murid tidak mudah, karena Trensains memiliki empat kelas setiap angkatan jadi terdiri dari 120 siswa, ternyata mencari murid 100 saja itu sudah susah. Pada tahun kemarin banyak yang kurang memenuhi syarat. “Kalau kami memiliki prestasi yang baik dalam UN, kami harap akan lebih banyak anak-anak yang memiliki potensi akan kemari. Dan kami berharap dari apa yang kami rintis ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia, bagi agama Islam dan bagi kemausiaan,” tutur Gus Sholah.

Sambutan yang kedua adalah dari Ainur Rofiq selaku kepala sekolah SMA Trensains, belaiu mengatakan bahwa Trensains memiliki visi yaitu lahirnya generasi pemegang teguh Al Quran, mencintai dan mengembangkan sains dan memiliki kedalaman filosfi Al Quran. Sehingga anak-anak kami di sini berpegang teguh pada Al Quran, begitu juga dengan akhlak. Trensains ini memang masih berdiri tiga tahun, dan akan menghadapi UN untuk pertama kalinya. Dengan jumlah siswa 281, siswa putra 108, yang putri 173. Untuk guru dan ustadz yang mendapingi anak-anak sebanyak 52. Untuk kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Nasional dan dikombinasikan dengan kurikulum internasional (Cambridge), serta kurikulum Pesantren Tebuireng.

Dalam hal metodologi kami dibimbing langsung oleh Prof. Suyono dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), untuk konteks dan isi semua Dr. Agus dari Institut Tekonologi Sepuluh November (ITS). Dari tiga tahun berdirinya SMA Trensains anak-anak mampu meraih juara di beberapa perlombaan tingkat Nasional dan Internasional. Olimpiade Matematika tingkat Nasional di Singgapura mendapatkan medali emas yang diraih oleh Himmayatussorofil Maulidia. Karya Tulis Ilmiyah (KTI) Al Quran Tingat Jawa-Bali yang dimenangkan Khurun dan Nanda yang diadakan di Universitas Erlangga, kemudian dalam bidang Fisika diwaliki Suci, ada juga prestasi olahraga tenis mewakili Jawa Timur dimenangkan oleh Amhad Firman Maulana, MTQ tingkat kabupaten Muhaimin Ilyas. Makalah  IPA Al Quran dimenangkan oleh Khurun. Dan masih banyak lain prestasi, terhitung 46 prestasi yang telah dicapai  dalam 3 tahun ini.

Dan sambutan yang ketiga adalah sambutan dari Pak Djarot yang dibahas detail  dalam berita Djarot: Santri Tebuireng Berprestasi Bisa Magang di Balai Kota DKI Jakarta.

_____________________________________________________________________

Pewarta : Nazhatuz Zamani

Editor : Masnun Muhammad

Publisher : Masnun Muhammad