tebuireng.online— Menyongsong peringatan Haul Gus Dur yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng pada hari Selasa, 5 Januari 2015, Tim tebuireng.online mencoba mengumpulkan beberapa pesan yang disampaikan oleh para tokoh Indonesia dalam peringatan Haul Gus Dur ke-5 di berbagai tempat :
1. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Ketum PBNU.
‘Gus Dur Adalah Kita’. “Berarti bahwa umat NU harus menjadi Gus Dur. “Artinya kita mesti jadi Gus Dur. Haul Gus Dur selalu diadakan setiap tahunnya. Bahkan PBNU juga kerap mengadakan acara haul untuk tokoh-tokoh atau pemimpin-pemimpin besar yang telah wafat. Agar ketika haul itu kita dapat mengingat beliau. Mengikuti istiqamah, mendoakan dan mengikuti jejak beliau,” Disampaikan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2014).

2. Khofifah Indar Parawansah, Menteri Sosial RI.
Keteladanan yang beliau contohkan menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi banyak anak buah Gus Dur dan (pemimpin) bangsa. Khususnya, bagi calon pemimpin ataupun pemimpin saat ini yang ingin mengedepankan sisi-sisi kesetaraan dan kesantunan itu dalam gaya kepemimpinannya.

Terutama pluralisme yang diterapkan Gus Dur saat menjadi orang nomor 1 di Indonesia yang begitu melekat di ingatan masyarakat. Bagaimana kesantunan kepemimpinan dengan menempatkan perbedaan etnis dan suku secara setara di depan hukum.” Disampaikan di kediaman almarhum Gus Dur, Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014) malam.

3. Inayah Wahid, Putri Gus Dur.
Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mengatasi beragam masalah kebangsaan seperti kemiskinan, bencana alam, korupsi, konflik, dan kekerasan. Bahkan, Indonesia dinilai perlu mengembangkan gerakan kepemimpinan yang bertumpu pada nilai-nilai etis dan
memiliki sikap rendah hati.

Apabila tujuan dasar pemimpin adalah memenuhi kepentingan umat, maka seorang pemimpin harus betul-betul mengerti dan peka terhadap apa yang dirasakan umat yang yang dipimpinnya. Jika sebagian besar umat masih menghadapi masalah kesulitan ekonomi, maka kepemimpinan etis tidak akan memamerkan kemewahan dan kekayaan, meski memang sebetulnya memiliki cukup kekayaan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tema kepemimpinan etis dan tawadhu penting untuk dimunculkan tahun ini karena pergantian kepemimpinan di Indonesia. pengingat bagi para pemimpin agar dalam kepemimpinannya mereka tawadhu kepada kepentingan umat. Kepentingan umatlah yang utama. Bukan kepentingan diri sendiri atau kelompok. Disampaikan di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014) malam.

4. Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja.
Sosok Gus Dur adalah jembatan atas segala persoalan bangsa, yang menjembatani persoalan barat dan timur, persoalan militer dan sipil, serta persoalan etnis minoritas dan mayoritas.

Gus Dur adalah wali yang membawa pesan-pesan Tuhan bagi rakyatnya, Gus Dur membawa berkah bagi semuanya, baik yang membenci maupun yang mencintainya, saya yang pernah dipecat Gus Dur justru mendapat berkah hingga saya bisa duduk menjadi menteri. Disampaikan di Hotel Horison, jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu malam (28/12/2014)

5. Yenny Wahid, Putri Gus Dur.
Setiap acara peringatan wafatnya Gus Dur, selalu diangkat tema sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan pada masyarakat. Pada tahun lalu, tema yang diangkat adalah keikhlasan karena suasananya menjelang pemilu presiden dan semua pihak didorong untuk mengikuti
serta menerima hasil dengan lapang dada.

Tema haul kali ini pesannya adalah Pemimpin kita ketika berkuasa itu acuannya untuk kepentingan masyarakat. Jangan menjabat hanya sekadar untuk berkuasa, ingin enak-enakan di atas. Disampaikan di kediaman pribadi di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12/2014)

6. Muhaimin Iskandar, Ketum DPP Partai PKB.
Kader PKB harus bisa melanjutkan perjuangan dan cita-cita Gus Dur dengan merepresentasi produk-produk kebijakan bagi masyarakat. Tidak perlu ada rasa khawatir untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur. Semangat dan cita-cita Gus Dur diyakini dapat membawa Indonesia lebih baik ke depan. Mari kita ukur langkah kita melalui produk-produk perjuangan kita menjadi hasil yang nyata. Disampaikan di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta, Kamis (25/12/2014).

7. Alwi Rahman, Budayawan Sulawesi Selatan.
Sosok Gus Dur layak dibandingkan dengan sosok mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, yang mewariskan nilai-nilai multikulturalisme untuk bangsa Indonesia. Kisah-kisah kehidupan Gus Dur menyelamatkan bangsa Indonesia, seperti hal-nya Ka’bah yang membawa kisah-kisah para nabi. Disampaikan di Hotel Horison, jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu malam (28/12/2014). (septian/abror)