Ratusan santri ikuti talkshow KPU goes to School, Campus, and Pesantren.

Tebuireng.online– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) melakukan road show KPU goes to campus, school & pesantren, guna meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.

Goes to campus, school & pesantren dilaksanakan di 9 provinsi di Indonesia, meliputi Maluku, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumayera Barat, dan Sumatera Utara.  Setelah dari tarakan, kalimantan utara KPU melaksanan road show ke-4 di Jawa Timur, yakni di Pesantren Tebuireng, Jumat (13/10).

Kegiatan ini, dibuka langsung oleh Bapak anggota KPU Provinsi Jawa Timur Divisi Hukum dan pengawasan, Athoillah.

Adapun narasumber pada acara ini diantaranya Mudir bidang pembinaan Pesantren Tebuireng Bapak Haji Lukman Hakim, anggota KPU Provinsi Jawa Timur Divisi Hukum dan pengawasan Athoillah, dan peneliti mahasiswa brawijaya M. Adnan maghribi.

Bapak Athoillah menyampaikan bahwa jumlah pemilih muda di Indonesia mendominasi. Salah satunya yakni di pesantren, karena pesantren yang berada di jawa timur jumlahnya banyak, maka pemilih muda yang ada di pesantren jumlahnya juga banyak. Hal ini menjadi sebab pesantren menjadi target sosialisasi yang penting bagi KPU.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pemilih pemula perlu mendapatkan sosialisasi, karena suara pemilih pemula menentukan masa depan bangsa. Baik dan tidaknya bangsa berada di suara pemilih, maka pemilih harus benar-benar memilih calon yang tepat. Sebagaimana ungkapan Bapak Haji Lukman Hakim,

“Berbeda pilihan itu hal biasa, akan tetapi salah pilihan merupakan masalah yang luar biasa,” ungkapnya.

Haji Lukman Hakim juga memberikan pengarahan kepada santri Tebuireng agar memilih pemimpin yang berpihak kepada rakyatnya, beliau menyampaikan bahwa, “berbeda partai itu biasa, memilih pemimpin yang berpihak kepada rakyatnya, Tebuireng.”

Mudir bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng berpesan kepada santri tebuireng bahwasannya santri tebuireng wajib memilih, Santri tebuireng haram hukumnya tidak memilih. Karena pilihan merupakan penentu maju atau tidaknya masa depan bangsa.

Beliau juga berharap agar santri Tebuireng tidak hanya andil dalam memilih, akan tetapi kedepannya santri tebuireng punya inisiatif untuk menjadi yang dipilih. Santri tebuireng menjadi pemimpin seperti tokoh-tokoh pesantren Tebuireng terdahulu.

Santri Tebuireng bebas memilih, akan tetapi santri tebuireng tidak boleh terpecah belah karena perbedaan pilihan. Agar tidak terjadi perpecahan, sekertaris yayasan pesantren Tebuireng Gus glGhofar, berpesan kepada santri tebuireng, “Jangan menjadikan perbedaan sebagai perpecahan di dalam pondok,” pesannya di hadapan ratusan santri yang hadir.

Pewarta: Almara Sukma