Mahasantri foto bersama Dr. Fahruddin Faiz di Pesantren Tebuireng, usai forum studium generale. (foto: nafisa)

Tebuireng.online– Dr. Fahruddin Faiz adalah dosen Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sekaligus pengisi kanal youtube ‘Ngaji Filsafat’ yang membuat filsafat mudah diterima dan mudah dimengerti sehingga banyak kalangan muda yang mengikuti dan berlangganan mendengarkan ngaji filsafat.

Dalam stadium generale Mahad Aly dan Majalah Tebuireng di Pesantren Tebuireng, Ahad (28/7/2024) penulis buku itu menyampaikan konsep agar hidup tenang dan tidak terburu-buru.

“Saya akan memberikan satu konsep agar tidak terburu-buru dan tidak juga terlalu slow,” ungkapnya memberi tips di hadapan ratusan mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari di Gedung Yusuf Hasyim Tebuireng.

Menurut Fahruddin Faiz, paling tidak ada 6 cara atau tips untuk menjalani hidup yang tidak tergesa-gesa atau slow living, di antaranya adalah;

  1. Mindfulness (Khusyu’, Tuma’ninah): Menikmati apapun yang kita hadapi, pikiran jangan kemana-mana. Waktunya belajar ya belajar yang khusyu’. Nikmatnya makanan tidak kau nikmati. Makanan sehat, dan isi perut sudah full apa belum itu kamu tidak sadar. Ini tidak mindfulness. Sekarang orang-orang bukan tidur, tapi ketiduran. Karena scroll HP kemudian ketiduran.

“Banyak aktivitas yang kita tidak lakukan secara maksimal sehingga tidak ada makna dan hikmah yang kita ambil. Ini yang membuat kita kaget. Kita sekarang jarang bersyukur,” tegasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
  1. Minimalisme: Ayok hidup dasarnya kebutuhan bukan keinginan. Kalo nuruti keinginan itu tidak akan ada habisnya. Latihan hidup minimal, beli karena butuh bukan karena ingin.
  2. Prioritas: Ini agar tidak capek mengejar sesuatu. Buat prioritas dirimu. Kuliah, ngaji, organisasi, buka relasi. Jika keluar dari prioritas maka akan bingung hidupnya. Akan membuang banyak energi hal yang tidak perlu. Ini akan membuat semakin lelah. Ini juga terlalu capek jika memikirkan semua informasi yang tidak penting. Jangan sampai seusia sampeyan kelelahan.
  3. Frugal live (Secukupnya, sederhana): Saya pas nya berapa, itu yang diambil.
  4. Seimbangkan antara ideal dan realitas. Anak muda biasanya punya idealisme. Bercita-cita yang biasa saja. Diajarkan untuk memiliki cita-cita setinggi mungkin. Gapapa punya cita-cita tinggi tapi yang mungkin, yang memungkinkan.
  5. Me time: Istirahat, mengisi dengan hobi, dan lain-lain.

“Hidup yang tidak mudah terdistraksi, bereskan dirimu dahulu, baru memikirkan yang lain. Mulai dari yang kecil, baru ke hal-hal yang besar.” Pungkas Fahruddin Faiz.



Penulis: Aulia Rachmatul

Tulisan ini hasil dari forum studium generale oleh Dr. Fahruddin Faiz di Pesantren Tebuireng, Ahad (28/7/2024).