kiai aziz pacul gowang

tebuireng.online– Innalillahi wa Inna Ilaihi raji’un. Umat Islam dan NU, khususnya dunia pesantren, kembali berduka. Belum lama ini telah ditinggal ke haribaan Allah beberapa kiai, di antaranya tokoh karismatik NU KH. Abdul Muchit Muzadi, sesepuh IPNU tahun 70-an KH. Asnawi Latief, Pengasuh Pesantren al-Khodijah KH. Abdul Aziz Surodinawan Mojokerto,  dan minggu lalu, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Slamet Effendi Yusuf, dan beberapa kiai lainnya.

Dini hari tadi (08/12/2015), sekitar pukul 00.10 (versi Lirboyo, versi lain 00.30) WIB di Rumah Sakit Graha Amerta Dr. Soetomo, Surabaya, Romo KH. Muhammad Abdul Aziz Manshur, Pengasuh Pesantren Tarbiyatun Nasi’in Pacul Gowang Diwek Jombang telah meninggal dunia.

Jenazah KH. M. Abdul Aziz Manshur sedang disholati santri, para kiai dan warga
Jenazah KH. M. Abdul Aziz Manshur sedang disholati para santri, para kiai dan warga masyarakat.

Almarhum wafat pada usia 71 tahun dengan meninggalkan satu putra dan dua putri. Menurut kabar, beliau masuk rumah sakit pada Senin (07/12/2015) pagi dengan kondisi yang terus menurun. Beliau didiagnosis terkena gangguan ginjal. Walau sedang sakit sejak lima tahun terakhir, menurut penuturan kerabat beliau, kiai yang juga dzuriyah keluarga Pesantren Lirboyo Kediri ini, tetap berdzikir, membaca  al-Qur’an dan memimpin pesantren dengan baik dan penuh tanggung jawab. Bahkan menurut keterangan Kiai Mahrus Ali Lirboyo beliau adalah sosok kiai yang memiliki totalitas dalam mengajar, kegiatan apapun tak mampu mengalahkan jadwal mengajar.

Menurut penuruturan santri beliau sewaktu di Lirboyo, Urfan Lukmana mengatakan bahwa setiap setelah khataman pengajian kilatan di Ramadhan, Kiai Aziz Manshur selalu berpesan dengan kutipan ayat al-Qur’an, “Wa laa tahinu Wa laa tahzanu wa antum al-A’launa….(Janganlah kalian merasa rendah diri dan sedih, kalian semua adalah orang-orang yang hebat….).” Hal itu dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada para santri salaf agar tidak merasa minder dengan para akademisi. “Selamat jalan kiai!,” ungkap pria yang sekarang mengabdi di Pesantren Tebuireng tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Jenazah diangkat menuju pemakaman keluarga Pesantren Tarbiyatun Nasyi'in Pacul Gowang untuk disemayamkan.
Jenazah diangkat menuju pemakaman keluarga Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Pacul Gowang untuk disemayamkan.

Kabar wafatnya Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut segera menyebar di media sosial, baik Twitter, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya. Di Media sosial beberapa tokoh mengucapkan belasungkawa. Diantaranya Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimli Asshiddiqie, Novelis Habiburrahman El-Shirazi, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar, Politikus PKB Helmi Faisal, Ketua Jaringan Gusdurian Jawa Timur Aan Anshori, Bupati Sidoarjo, Bupati Jombang, Gubernur Jatim, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dan Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung.

Para peziarah dan pelayat membacakan doa, yasin, dan tahlil di samping makam Kiai Abdul Aziz Manshur. (foto; NA. Farid)
Para peziarah dan pelayat membacakan doa, yasin, dan tahlil di samping makam Kiai Abdul Aziz Manshur. (foto; NA. Farid)

Ribuan santri, warga masyarakat, sejumlah kiai, tokoh NU dan PKB, memadati rumah duka sejak pagi tadi. Jenazah telah dimakamkan siang tadi sekitar pukul 12.30 WIB di pemakaman keluarga Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Pacul Gowang, Diwek, Jombang. Selamat jalan, Kiai! Semoga diterima di sisi-Nya, dan diampuni segala salah dan khilafnya. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’ ‘anhu. (abror)