KH. Junaidi menjadi pemateri dalam Diklat Kader Pesantren Tebuireng angaktan ketiga, Rabu (24/01/2017) (foto: Ifana)

tebuireng.online – Pengasuh Pondok Pesantren al Aqobah Kwaron, KH. Junaidi Hidayat, menyampaikan beberapa poin penting tentang sistem pendidikan di pesantren kepada seluruh peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan ke-3 pada Rabu (25/01/2017) kemarin di Aula Diklat SMA Trensains Jombok, Ngoro Kabupaten Jombang.

Pak Jun, sapaan akrab KH. Junaidi, menyampaikan bahwa pendidikan di pesantren bukan hanya membangun kecerdasan secara kognitif saja, melainkan juga membangun kecerdasan dan kepribadian santri secara utuh. Sistem pendidikan di pesantren mempunyai ciri khas yang berbeda dengan pendidikan lainnya.

Peserta diklat yang mayoritas diikuti oleh para pembina Pondok Putri Pesantren Tebuireng, diajarkan tentang bagaimana sistem pendidikan pondok pesantren. “Setiap pesantren pasti mempunyai suatu sistem, karena dengan adanya sistemlah suatu tujuan akan tercapai. Sistem pendidikan pesantren sendiri adalah semua aspek dan unsur yang terkait tentang bagaimana cara pendidikan kepada anak itu diberikan,” tutur alumus Pesantren Tebuireng tersebut.

Menurut beliau, Pembentukan kepribadian seorang santri ini bisa diawali dengan pembiasaan. Pada prinsipnya, semua santri itu baik dan istimewa. Dalam pondok, ukuran seseorang yang cerdas bukan seberapa banyak dia juara, tetapi kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.

“Menurut saya, dalam pesantren ukuran anak yang hebat itu tidak diukur secara kognitif, tapi anak hebat itu bilamana mampu melakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi kehidupan. Dalam mendidik seorang anak harus memahami fitrah anak secara utuh. Karena pada dasarnya kullu mauluudun yuuladu ‘ala al fithrati”, yakni mereka lahir mempunyai fitrah (sifat dasar),” terang Pak Jun kepada 26 peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan ke-3.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta:   Nur Ifana

Editor:     Munawara

Publisher:M Abror Rosyidin