KH. Salahuddin Wahid menmimpin shalat Jenazah KH. Hasyim Muzadi di Masjid Pesantren al Hikam Malang, Kamis (16/03/2017). (Foto: Gus Ipang Wahid)

Tebuireng.online– Berita wafatnya KH Hasyim Muzadi menjadi duka tersendiri untuk negeri ini. Setelah sempat dijenguk oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo bersama Ibu Negara, bahkan sempat dinyatakan membaik oleh dokter, Kamis (15/3/2017) pagi, Kiai sepuh NU itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Tak pelak, beberapa tokoh agama dan bangsa turut mengucapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkannya. Termasuk di antaranya, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang juga turut hadir bertakziah ke rumah duka Almarhum di Pondok Pesantren Al Hikam Malang Jawa Timur. Bahkan Gus Sholah, sapaan akrab sahabat karib Almarhum tersebut, ikut mengantar jenazah menuju persemayaman terakhir di PP. al Hikam Depok.

Gus Sholah, tiba di Pondok Pesantren al Hikam tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah bertemu dengan keluarga Almarhum, beliau langsung mengimami shalat jenazah di Masjid Al-Ghazali, di kompleks Pesantren al Hikam yang didirikan oleh Almarhum itu.

Pasca wafatnya tokoh Kiai NU itu, Gus Sholah menghimbau agar NU jangan sampai dibawa ke ranah politik ataupun menjadi alat politik. “Ke depan NU harus bisa menentukan posisinya dengan baik, NU tidak boleh menjadi alat politik dan harus berdikari,” tegas Gus Sholah.

Penuturan Gus Sholah tersebut, tidak lain untuk saling melayani umat dengan baik melalui organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) seperti almarhum yang tulus menebarkan Islam yang moderat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Gus Sholah juga mengungkapkan bahwa KH Hasyim Muzadi termasuk orang yang khusnul khotimah. “Insya Allah khusnul khotimah, menjadi kewajiban kita bersama meneruskan perjuangan beliau,” turur cucu pendiri NU, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari itu.

Selain itu, Gus Sholah juga menceritakan bila komunikasi beliau dengan almarhum tidak begitu intens dikarenakan kondisi almarhum yang selama 2 bulan terakhir menurun dan keluar masuk Rumah Sakit (RS).

“Kita kehilangan tokoh besar dan sudah seharusnya bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan beliau,” kata Gus Sholah. Menurut adik Gus Dur itu, Almarhum merupakan sosok tokoh yang selalu memikirkan Bangsa Indonesia. Hal itu, lanjut beliau, dibuktikan dengan semasa sakit, Kiai Hasyim masih memikirkan dan berpesan agar menjaga keutuhan NKRI.

Sekedar diketahui, di akhir hidup beliau, Kiai Hasyim memilih untuk tidak dirawat di RS, tetapi memilih menghabiskan hari-harinya di Pondok Pesantren al Hikam Malang Jawa Timur yang beliau dirikan. Beliau dimakamkan di Pesantren al Hikam 2 di Depok Jawa Barat.


Pewarta:  Rif’atuz Zuhro

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher:  M. Abror Rosyidin

Sumber:   republika.co.id