Sumber: laman media sosial A. Roziqi

Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Tebuireng dalam kisaran waktu terakhir mendapatkan banyak prestasi dari berbagai perlombaan. Sejak mulai tahun ajaran baru 2018/2019 dan pergantian masa kepemimpinan Kepala Madrasah, MASS Tebuireng gencar untuk mengirimkan delegasi-delegasi di setiap cabang perlombaan. Akademik maupun non-akademik.

Tim tebuireng.online kali ini berkesempatan untuk mewawancari langsung Kepala Sekolah MASS Tebuireng, Bapak H. A. Roziqi, Lc. M.Hi terkait dengan banyaknya prestasi-prestasi dari berbagai cabang perlombaan akademik maupun non-akademik.

  1. Apa tanggapan bapak atas prestasi-prestasi yang ditorehkan siswa-siswi aliyah?

Oh untuk itu, kita ini mulai Juli, Agustus, September, dan Oktober. Saya hitung itu tiada bulan tanpa prestasi, ya kan. Tiada bulan artinya setiap bulan kita menorehkan prestasi-prestasi dan luar biasa lah. Ini menuju motto kita, apa motto kita? “Aliyah lebih baik dan lebih baik aliyah”.

  1. Harapan selanjutnya bagaimana, pak?

Harapan prestasi itu harus selalu naik. Grade atau kualitasnya harus naik, naik, dan naik, begitu. Jadi, dalam berprestasi itu tidak boleh ada stagnan. Berhenti di satu titik, tidak harus naik, tapi grade-nya harus naik. Oleh karena itu, maka harapan ini harus diusahakan untuk diwujudkan.

  1. Apakah usaha dari sekolah agar meningkatkan prestasi?

Usaha, iya tetap dengan melakukan pembinaan-pembinaan. Pembinaan dan ikut serta di dalam setiap event perlombaan (yang memang kita menilai kemampuan untuk disana) adalah diantara usaha kita. Kalau perlombaannya adalah akademik, iya kegiatan belajar mengajar (KBM)-nya ditata. Saya kira, kalau KBM itu baik, KBM itu berjalan, secara tidak langsung itu adalah kemantapan-kemantapan terhadap materi yang siap kapanpun untuk di lombakan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bahkan seperti Musabaqah Qiratil Kutub (MQK), itu kan urusannya nahwu shorof, bahasa Arab. Bahasa Indonesia juga masuk persiapan MQK. Bagaimana menyampaikan pemahaman yang baik dan benar. Lah ini kalau KBM-nya berjalan secara bagus. Maka, secara tidak langsung turut andil untuk persiapan ikut event perlombaan tersebut.

Sedangkan perlombaan-perlombaan yang non-akademik, seperti bersifat olahraga. Tentu, diwakili penjaskes, diwakili ekstrakulikuler, ya kan. Sehingga secara tidak langsung itu adalah seluruh progam madrasah; KBM, ekstrakulikuler, dan yang lain. Ini ada adalah persiapan juga menuju perlombaan.


Pewarta: Seto Galih