Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid menyampakan materi Ke-Tebuireng-an kepada peserta Diklat Kader angkatan kedua di Jombok Ngoro Jombang, hari ini (21/09/2016)
Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid menyampakan materi Ke-Tebuireng-an kepada peserta Diklat Kader angkatan kedua di Jombok Ngoro Jombang, hari ini (21/09/2016)

tebuireng.online— Ada yang istimewa dengan Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan kedua. Hari ini  (21/09/2016) Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid menyampaikan langsung materi Ke-Tebuireng-an kepada 28 peserta  di Aula Gedung Lembaga Diklat Kader Pesantren Tebuireng Jombok Ngoro Jombang.

Tak hanya tentang Tebuireng yang beliau sampaikan, tetapi juga kepesantrenan secara umum, pendidikan Islam, dan kondisi umat Islam zaman-zaman mutakhir ini. Pesantren, jelas beliau, adalah corak pendidikan tertua di Indonesia. Yang tertua di antaranya adalah Sidogiri, Babakan, dan Tegalsari.

Gus Sholah juga menyinggung tentang dualisme pendidikan di Indonesia yang digagas oleh KH. Wahid Hasyim. Dualisme ini memang menjadi polemik lama yang belum terselesaikan. Menurut beliau, seharusnya memang pada saatnya nanti, bisa jadi 20 tahun lagi, pendidikan Islam yang di bawah naungan Kemenag akan diberikan kepada Kemendikbud. Karena masih ada ketidaksetaraan di antara keduanya, maka beliau katakan Indonesia belum siap dengan penyatuan itu.

Gus Sholah yang didampingi Kepala Diklat Ustadz Ahmad Halim, M.Pd. memberikan pemaparan yang sangat menarik, sehingga membuat peserta antusias. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. “Saya sangat menikmati materi ini, materi ini yang paling keren, karena Gus Sholah selalu memberikan data-data menarik,” ungkap Hubaidi, peserta diklat asal Lombok, NTB.

pKepala Diklat, Ustadz Ahmad Halim menyampaikan kepada Gus Sholah jika angkatan kedua menurut laporan dua pelatih dari Rindam V Malang,  mengalami peningkatan signifikan dan lebih cepat dari pada angkatan kedua. Untuk itu, Gus Sholah dalam doa beliau, meminta kepada Allah, agar para peserta angaktan kedua ini nantinya akan menjadi pemuda-pemuda Islam yang bermanfaat dan membawa perubahan. (Abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online