Tebuireng.online- Dengan tema besar “Merajut Keberagaman Menjadi Satu Budaya Untuk Bangsa Indonesia”, lantunan musik-musik daerah dari stereo menggelegar meramaikan euforia suka cita dari siswa-siwi Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Tebuireng dalam rangkaian acara Pentas Seni (Pensi) di halaman madrasah, pada Rabu (18/12/19).
Acara dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan pembukaan. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Riyan Nanda Kusuma X-II K-1 dan sambutan oleh Kepala Madrasah (MASS) H. Ahmad Roziqi, Lc, M.H.I, beliau memberi kesan, “Meskipun penuh jalan yang berdarah-darah” untuk Pensi kali ini. Sebelumnya ada kendala, baik dari dewan guru maupun pihak sekolah, tapi akhirnya terwujud juga pensi yang sesuai dengan harapan semua pihak.
“Kenapa saya memakai sarung?” tanya Pak Roziqi, dalam sambutan. Beliau ingin menyampaikan, bahwa menggunakan sarung karena ingin tetap menunjukkan ruh santrinya di semua acara baik itu formal maupun non-formal. Karena kita adalah santri Tebuireng, santrinya Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
“Bagi saya, Pensi itu kegiatan yang menampakkan kreasi dan kreativitas, dimana semua yang memiliki gagasan modern dan kuno (bahari) dipadukan. Dengan upaya membuat acara lebih menarik, tema, dekorasi dan tentunya penampilan yang menarik pula. Caranya dengan menuangkan kreativitas-kreativitas kita, untuk menunjukkan suatu kreasi yang luar biasa,” tutur Ketua OSIS MASS, M. Ali Nashrullah U.
Pensi ini tidak hanya diramaikan oleh para siswa, namun pihak dewan guru pun ikut memeriahkan Pensi. Ibu Restin misalnya, beliau membawakan beberapa lagu yang memeriahkan suasana acara ini. Di Pensi ini juga ada hal yang baru, yaitu ada doorprize untuk 6 orang terpilih dari 700 siswa-siswi, mereka berhak mendapatkan hadiah menarik, hal ini guna memeriahkan Pensi 2019 kali ini.
Pewarta: Haidar
Publisher: MSA