tebuireng.online– Sudah dua bulan lebih Indragiri Hulu dan wilayah di Riau maupun Sumatra,  tidak diguyur hujan. hal tersebut, sangat berdampak pada aktifitas masyarakat Indragiri Hulu, terutama mengenai ketersedaan air.

Dampak kemarau ini, tidak hanya menyerang para warga, namun juga dialami oleh para santri Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-Ishlah Kuala Gading. Sudah dua minggu terakhir ini ketersediaan air di Pesantren sudah habis sehingga untuk keperluan wudhu, air diambil dari sungai Cenaku yang setiap harinya 4000 sampai 6000 liter air diangkut ke pesantren.

Jarak sungai tersebut dengan pesantren kurang lebih 6 KM. Namun untuk menghemat, air yang diangkut tersebut hanya boleh digunakan untuk berwudhu dan keperluan selain mandi dan mencuci baju. Sedangkan untuk mandi dan mencuci para santri harus datang ke sungai Cenaku.

Karena letak sungai Cenaku dari pondok pesantren lumayan jauh jika dijangkau dengan berjalan kaki. Maka setiap sore pihak pesantren harus menyediakan dua truk untuk seluruh santri putra menuju ke sungai Cenaku. Jadi selama hujan masih belum turun santri sementara ini hanya mandi satu kali setiap harinya. (Mujib/abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online