(kanan) Prof. HM. Mas’ud Said, Pascasarjana Unisma Malang dan Ketua ISNU Jatim, menjadi narasumber dalam seminar nasional yang diadakan oleh Pascasarjana PAI Unhasy, Jumat (23/11/18). (Foto: Kopi Ireng)

Tebuireng.online- Dalam seminar nasional tentang pendidikankeluarga dan generasi anti korupsi, pihak Pascasarjana PAI Unhasy menghadirkan Prof. HM. Mas’ud Said, Pascasarjana Unisma Malang dan Ketua ISNU Jawa Timur sebagai nara sumber. Dalam kesempatan ini, Prof. Mas’ud lebih menekankan pendidikan keluarga sebagai dasar pembentukan karakter anti korupsi.

“Kebanyakan pelaku korupsi melambaikan tangannya,” terang Dosen Unisma Malang tersebut.

Dalam pandangannya, ia sangat miris terhadap perkembangan zaman saat ini perihal korupsi, dimana pelaku tindak korupsi yang sudah dilegalkan sebagai terdakwa justru melambaikan tangannya ke sorot kamera. Bahkan tidak jarang generasi penerusnya, yaitu anggota dewan atau pejabat pemerintahan yang masih dalam usia produktif juga ikut terlibat dalam tindak pidana korupsi.

Lebih lanjut, Ketua ISNU Jatim itu mengatakan bahwa keluarga merupakan aspek terpenting dalam pendidikan anti korupsi diusia dini. Keluarga saat ini adalah keluarga yang mudah tergoncang, pertama dari segi ekonomi dan moral dan kedua adalah keluarga yang bersifat primitif yang cenderung material, “akibatnya berimbas pada generasi penerusnya yang bersifat hedonisme, keserakahan, terlarut dalam fantasi dan malas bekerja,” ungkapnya.

Dengan melihat beberapa unsur, lanjutnya, seperti dana yang digunakan milik siapa, ada atau tidaknya sikap yang jujur, serta administrasi yang terbuka atau tertutup sudah mampu menyingkap kasus tindak korupsi sendiri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari beberapa hal permasalahan yang ada, maka  Prof. Mas’ud mengambil kesimpulan bahwa keluarga adalah jalan pendidikan utama dalam segala aspek termasuk pendidikan anti korupsi.

Pewarta: M. Falikh

Editor/Publisher: RZ