ilustrasi keagungan nabi muhammad

Oleh: Fitriatul Hasanah

Sebuah pepatah mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”. Maka bisa disimpulkan  bahwa jika tidak mengenal seseorang secara intens maka tidak akan peduli dan tidak timbul rasa cinta dan sayang. Sebagai bukti rasa cinta terhadap sang Nabi terakhir, setiap tanggal kelahirannya umat muslim ramai merayakannya dengan lantunan shalawat di berbagai tempat baik di masjid, mushalla, sekolah, dan lembaga pemerintahan. Dengan harapan semoga diakui sebagai umatnya dan dikumpulkan di akhirat kelak. Sesuai dengan sebuah hadits yang berbunyi “ Engkau bersama orang-orang yang engkau cintai.”  

Tak hanya lantunan shalawat, biasanya sebagai bentuk penyemangat hadir dalam perayaan kelahiran Nabi, di dalam acara ada pemberian hadiah beraneka ragam mulai dari jajan, sabun sampai perabot rumah tangga yang bisa dibawa pulang. Selain itu, ceramah tentang sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan dakwahnya ikut diselipkan untuk menambah rasa kecintaan terhadap sang Nabi.

Sebagai Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT, Nabi Muhammad SAW diberikan tugas untuk menyampaikan pesan langit untuk menyempurnakan agama Islam yang telah dibawa oleh nabi dan rasul sebelumnya dan memperbaiki akhlak manusia yang bobrok dengan akhlaqul karimah. Allah SWT memberikan keistimewaan kepada nabi-nabinya berbeda-beda. Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT mulai dari ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan hingga wafat.

Tentu sudah sangat masyhur bahwa keistimewaan Nabi Muhammad SAW yang paling besar adalah kitab suci al-Quran yang merupakan pedoman umat Islam di dunia. Disarikan dari kitab Khosois an Nabi karya Imam Hafidz Nasiruddin Mughluthoy disebutkan bahwa saat kelahirannya Nabi Muhammad SAW sempat menggegerkan beberapa kaum dengan terjadinya kejadian yang mengherankan. Berikut ini beberapa kejadian tersebut :

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Terbelahnya Pendopo Kerajaan Kisra

Saat kelahiran Nabi Muhammad SAW tiba-tiba pendopo yang terdapat dalam kerajaan Kisra terbelah dan juga gedung-gedung di kerajaan tersebut runtuh tanpa adanya sebab seperti terkena gempa bumi. Kejadian tersebut seakan memberikan tanda bahwa kerajaan tersebut akan mengalami suatu hal buruk di masa yang akan datang. 

Surutnya Air Bengawan Sawata di Persia

Tak lama selang kejadian terbelah dan runtuhnya gedung di kerajaan Kisra, air di bengawan Sawata yang terdapat di negara Persia tiba-tiba surut. Mata air di sekitarnya juga ikut mengering sehingga raja Kisra dan penduduknya kebingungan tidak ada air untuk kebutuhan hidup. Dikabarkan pula, orang kepercayaan raja Kisra bermimpi melihat unta-unta bermuatan berat menuntun kuda-kuda bagus. Unta-unta tersebut berjalan mengarungi sungai Tigris dan sungai Eufrat lalu menyebar ke sejumlah negerinya.

Padamnya Api di Negara Persia yang Selama 1000 Tahun Tak Pernah Mati

Padamnya Api tersebut merupakan sesembahan orang Majusi. Sebuah agama yang mengagungkan dan menyakralkan api sebagai Tuhan yang dipercaya bisa memberikan perlindungan dari bahaya, memberikan anugerah, dan kesejahteraan bagi manusia. Sudah ada sebelum datangnya Islam. Namun saat kelahiran Nabi Muhammad SAW api tersebut padam dan menggegerkan para pengikutnya. 

Pada awal kemunculan Islam, Majusi merupakan satu kepercayaan yang tersebar di tengah masyarakat Persia dan menjadi agama resmi Dinasti Sassanian sejak pertengahan abad ke-3 SM. Konon sampai sekarang perapian tersebut masih ada, dan yang paling terkenal dan utama terdapat di Baku, ibu kota Azerbaijan, Iran. Sesembahan api yang lain terdapat di puncak Bukit Isfahan. 

Terangnya Cahaya pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Selain kejadian-kejadian di atas, saat kelahiran Nabi Muhammad SAW cahaya pada malam hari sangatlah terang padahal saat itu masih tanggal 12 dan rembulan belum mencapai puncaknya terang benderang pada tanggal 15. Para ahli kitab Nasrani dan Yahudi pada saat itu juga melihat bintang yang sangat besar yang tak pernah terlihat sebelumnya bersinar menerangi. 

Malaikat Melempari Setan

Jika sebelumnya setan bisa mencuri kabar dari langit, maka saat Nabi Muhammad SAW dilahirkan setan tidak bisa mendengar apa pun kabar dari langit karena benar-benar dijaga oleh malaikat.


(Sumber : kitab Khosois an Nabi karya Imam Hafidz Nasiruddin Mughluthoy hal. 7)


Baca Juga: Kurikulum Belajar dari Baginda Nabi Muhammad