sumber ilustrasi: google.com

Oleh: KH. Nur Hannan*

الحَمْدُ للهِ خَلَقَ الزَمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلِى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضَ الشُهُوْرِ وَالاَيَّامِ بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الاَجرُ وَالحَسَنَاتِ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ذُو الجَلالِ وَالاِكْرَامِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

اَمَّا بَعْدُ اُوْصِي نَفْسِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

فَقَالَ تَعَلَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ۙيُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

وَقَالَ اَبْضًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Dalam kesempatan yang sangat baik ini saya berwasiat untuk diri saya sendiri dan juga untuk para jamaah semuanya, agar senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Dengan menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan semua yang dilarangnya. Melalui takwa ini, kita akan mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah. Kita juga akan diberikan kemudahan dari segala kesulitan yang kita hadapi, serta akan diberikan kemudahan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Sejak hari Senin yang lalu, kita telah memasuki bulan Rajab, salah satu di antara empat bulan yang disebut oleh Al-Qur’an sebagai bulan haram (mulia). Keempat bulan ini berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Satu dari keempat bulan itu—Rajab—terpisah tidak berurutan. 

Jika kita meneladani dan mencontoh apa yang dilakukan oleh panutan kita Nabi Muhammad SAW ketika memasuki bulan Rajab, maka beliau selalu memanjatkan doa Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa Ballighna Ramadhan (Ya Allah berikanlah keberkahan dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan). Dalam doa ini yang diminta Rasulullah adalah keberkahan.

Beberapa ulama mengartikan barakah adalah ziyadatul khair (bertambahnya kebaikan). Tentu kebaikan yang dimaksudkan di sini tidak hanya kebaikan yang berkaitan dengan materi. Akan tetapi yang lebih penting adalah keberkahan yang berhubungan dengan kualitas diri dan pribadi. Baik pribadi sebagai makhluk sosial, atau pun pribadi sebagai hamba Allah SWT. 

Ketika bulan Rajab tiba, Rasulullah hanya berdoa meminta keberkahan. Tidak disebutkan dalam doa itu, beliau memohon kesehatan dan kenikmatan duniawi. Rasulullah berdoa agar beliau dilimpahi keberkahan hidup dalam bulan Rajab dan Sya’ban. Dan beliau meminta umur panjang agar sampai pada bulan Ramadan. 

Tentu saja bukan berarti beliau tidak butuh kesehatan, bukan berarti beliau tidak butuh umur panjang, juga bukan berarti dalam doa ini beliau tidak butuh materi. Akan tetapi kebaikan dari semua itu—kesehatan, umur panjang, dan materi—adalah ketika diberikan keberkahan oleh Allah.

Maka bagaimana cara agar dengan umur panjang, kesehatan, dan nikmat duniawi yang telah diberikan oleh Allah SWT ini dapat digunakan untuk meningkatkan kebaikan kita, sebagai makhluk sosial maupun sebagai hamba Allah. Ada peningkatan kualitas diri sebagai makhluk sosial yang memiliki kepribadian lebih baik—memiliki sifat jujur, amanah, senang menolong, tidak suka melakukan kekerasan dan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Juga peningkatan kebaikan dalam arti meningkatnya kualitas ibadah kepada Allah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Dalam doa ini bukan berarti kita tidak boleh meminta kesehatan kepada Allah. Bukan berarti kita tidak boleh meminta harta rezeki berupa materi duniawi kepada Allah. Semua itu boleh. Bahkan dalam salah satu doanya Rasulullah pernah mendoakan sahabatnya—Anas ibn Malik—ketika diserahkan oleh ibunya. Beliau mendoakan,

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي

Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya, serta berikanlah keberkahan terhadap karunia yang telah diberikan kepadanya

Maka berkah dalam doa ini merupakan kunci dari segala nikmat lahiriah dan batiniyah yang diberikan Allah. Dengan keberkahan seseorang tidak hanya kaya harta, tetapi juga kaya hati. Merasa cukup atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Tidak hanya mementingkan kuantitas anak, tetapi juga kualitasnya. 

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Jadi jelas bulan Rajab menjadi berkah ketika ada kemajuan dari individu terkait dengan kedekatan individu tersebut dan kecintaannya terhadap Allah. Jika keberkahan itu datang maka secara otomatis kualitas kepribadian seseorang tersebut menjadi meningkat, baik dalam kondisi sulit maupun lapang, kondisi sehat maupun sakit. Memohon keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban ini penting, mengingat kita akan menyambut bulan Ramadan. 

Setiap hamba yang lemah, kita hanya bisa berdoa semoga dapat menjadi pribadi-pribadi yang diberkahi oleh Allah. Senantiasa ditambahkan hidayah-Nya. Hingga kita dapat menemui bulan mulia Ramadhan mendatang. 

وَٱلۡعَصۡر إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم وَقُل رَّبِّ ٱغْفِرْ وَٱرْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰحِمِينَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

(khutbah kedua)

الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِهِ الْـمُصْطَفَى وَعَلَى آلهِ وَاَصْحَابِهِ اَهلِ الصِدْقِ وَالوَفَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

فَيَا عِبَادَ الله أُوْصِي نَفْسِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. عباد الله! إن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه وثنى فيه بملائكته وايَّاهَا بِالمُؤْمِنِينَ عِبَادِه. فقال جل من قائل كريماً: { إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا }. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ الله عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَياغَافِرَ الذُنُوبِ وَالخَطِيْأتِ يَارَبَّ العَالَمِينَ اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَعَافِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ شَرِّ مَصَائِبِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَ اْلوَباَءَ وَ اْلفَحْشَاءَ وَ الشَّدَائِدَ وَ اْلفِتَنِ وَ اْلمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا مَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّة وَ سَائِرِ اْلبُلْدَانِ عَامَّةً اِنّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيرٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

*Dosen Ma’had Aly Hasyim Asy’ari/Pengasuh PP. Al-Hasyimi.

Transkip: Yuniar Indra Yahya