Irfan Asy’ari Sudirman Wahid (Gus Ipang), saat menjadi juri kompetisi Jawara Pesantren di Unhasy, Sabtu (26/3).

Tebuireng.online– Jawara Pesantren merupakan kompetensi dalam bidang kewirausahaan yang memiliki tujuan membentuk pemuda-pemudi dalam mengembangkan ide, kreativitas, dan kemampuannya di lingkungan pesantren.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu pendiri Omah Asa, Irfan Asy’ari Sudirman Wahid (Gus Ipang). Kehadiran Gus Ipang dalam acara semi final Jawara Pesantren ini adalah sebagai juri kompetisi.

Acara yang diinisiasi oleh Omah Asa dan Pertamina ini, terselenggara di Universitas Hasyim Asyari Tebuireng ini, diikuti sekitar 20 tim dengan total 60 santri, yang akhirnya dipilih 6 tim masuk ke grand final dengan membawa pulang kejuwaraan.

“Jawara Pesantren merupakan sebuah langkah yang mempopulerkan suatu kewirausahaan di tingkat pesantren, karena biasanya di pesantren hanya dominan dengan keagamaan saja, padahal pendidikan agama bisa disupport dengan manfaat beberapa hal lain seperti kewirausahaan ini,” ungkap Gus Ipang dalam sebuah wawancara bersama tim tebuireng online (26/3).

Menurutnya, Jawara Pesantren ini bisa berkembang dan bersaing keluar, misalnya seperti bisnis mentorik, megic di lingkungan pesantren karena hanya sedikit kegiatan seperti ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Untuk diketahui, semi final Jawara berlangsung dengan 3 juri dalam semi final dan 6 juri pada grand final.

Pewarta: Firda