Ikapete Cabang Gresik menggelar silaturahmi dan peringatan Haul ke-14 Gus Dur di ruang Islamic Center Masjid Agung Gresik, pada Ahad (24/12/2023). Foto: Hoo
Ikapete Cabang Gresik menggelar silaturahmi dan peringatan Haul ke-14 Gus Dur di ruang Islamic Center Masjid Agung Gresik, pada Ahad (24/12/2023). Foto: Hoo

Tebuireng.online- Gresik- Menjadi ikhtiar bersama dan membangun kebersamaan di antara alumni Tebuireng, Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete)  Cabang Gresik menggelar silaturahmi dan peringatan Haul ke-14 Gus Dur di ruang Islamic Center Masjid Agung Gresik, pada Ahad (24/12/2023).

Ustad Zainal Abidin, Ketua Ikapete Cabang Gresik mengatakan, “Alhamdulillah, hari ini kita bisa khidmah kepada Pesantren Tebuireng dengan peringatan Haul Gus dur ini. Dengan harapan, untuk mengkaji serta menggali pemikiran Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan pemikiran Gus Dur,” katanya.

Menurutnya, hal ini sebagai refleksi pemikiran dan menginspirasi bagi alumni yang tergabung di Ikapete Gresik ke depannya lebih baik serta edukatif.

Bagi Ketua DMI Gresik ini, meneladani sosok Gus Dur atau memperingati haul Gus Dur, ada hikmah yang bisa diambil, di antaranya; Gus Dur hidupnya dihabiskan untuk perjuangan dan kemaslahatan bersama. Gus Dur memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, keadilan, dan kesetaraan. Meneladani Gus Dur dengan istiqomah, amanah, melindungi hak-hak dasar manusia, dan ketulusan dalam aktivitas kehidupan.

“Semoga kita bisa meneladani apa yang menjadi doktrin dari Gus Dur untuk Ikapete Gresik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sementara itu, Gus Mirza Cicit Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam pengajiannya menjelaskan, yakni pemikiran Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, “Sesungguhnya Mbah Hasyim Asy’ari sangat gigih mempertahankan pentingnya bermahzab,” ucapnya.

“Karena umat Islam membutuhkan piranti berupa pendapat serta penjelasan ulama. Sangat berbahaya jika memahami al-Quran dan hadits tanpa merujuk pendapat para ulama,” imbuhnya.

Dikatakan Gus Mirza, terlebih para ulama madzab memiliki kapasitas sebagai mujtahid mutlaq. Maka ini menjadi referensi bagi kita untuk memahami apa yang menjadi hujjah bagi para ulama.

Harapannya, peringatan Haul Gus Dur ini membuka cakrawala keilmuan bagi kita untuk terus menelisik doktrin-doktrin dan pemikiran Gus Dur dan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari untuk kemanfaatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta berkhidmah kepada NU.

Baca Juga: Toleransi Beragama Melalui 9 Nilai Utama Gus Dur


Pewarta: Syafik Hoo