Ilustrasi gambar: www.google.com

Oleh: Rara Zarary*

Ibu…

Ceritakan padaku tentang hiruk pikuk dunia. Tentang masa-masa yang tidak bisa aku ingat dengan baik, kecuali memintamu mengulang setiap malam beranjak terpejam.

Ibu…

Ceritakan padaku, bagaimana masa kanakku begitu berat kau tanggung hingga saat ini. Saat-saat di mana aku mengerti hanya engkau lah yang tulus dan ikhlas menemani tanpa meminta sesuatu yang diberi kembali.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ibu…

Ceritakan dengan genap dan lengkap kepadaku, tentang sesiapa yang berjuang untukku selama ini. Tentang bagaimana orang-orang memperlakukanku di belakangku dan kau selalu tahu perasaanku.

Ibu…

Ceritakan kepadaku, bagaimana dulu engkau begitu tabah menghadapi ujian hidup yang begitu berat tetapi kau mampu dan selalu mengajariku baik-baik saja.

Ibu…

Ceritakan padaku, hingga aku mengerti siapa sebenarnya yang peduli. Agar aku mengerti bagaimana seharusnya menghadapi ujian hidup yang begitu beragam dan berbeda ini.

Ceritakan dengan baik bu. Sebelum kau pergi. Sebelum kau benar-benar tidak disisi. Sebelum tak ada siapapun yang bisa menjadi saksi.

Saksi hidup ku sejak lahir di dunia hingga detik ini; waktu di mana orang-orang peduli, pura-pura peduli, atau bahkan tak pernah peduli.

Ceritakan bu, Sebelum semua sepi dan aku tak bisa mendengarkan suaramu lagi.

*Alumni Annuqayah Sumenep Madura.