Adab Imam Membaca Zikir setelah Shalat
shalat tarawih di masjid Tebuireng

Umumnya, shalat witir dikerjakan oleh umat muslim setelah shalat terawih di malam hari bulan Ramadhan. Terkadang ada beberapa orang ketika waktunya shalat witir ia diam di tempat, atau balik kerumah terlebih dahulu. Hal ini karena mereka ingin melakukan shalat sunnah lainnya di rumah, mulai dari sholat hajat, tahajjud, dan lain-lain.

Mereka mengira bahwa setelah shalat witir tidak boleh melaksanakan shalat sunnah lainnya. Mereka  memahami shalat witir sebagai shalat penutup di malam hari. Hal ini sebagaimana dalam hadis riwayat Imam Bukhori tentang anjuran untuk menjadikan shalat witir sebagai akhir sholat malam:

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ، حَدَّثَنِي نَافِعٌ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

Jadikanlah witir sebagai akhir shalat kalian di malam hari.” (Shohih Bukhori, no 998, 2/25)

Sebenarnya hadis di atas tidak menunjukkan perintah akan kewajiban, sehingga dilarang shalat sunnah setelah shalat witir. Akan tetapi, menjelaskan tentang anjuran dari Nabi Muhammas Saw. apabila setelah shalat witir seseorang mau melaksanakan shalat yang lainnya, maka tidak haram.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Imam Nawawi menjelaskan bahwa, jika seseorang sudah melaksanakan shalat witir kemudian ia ingin melaksanakan shalat sunnah yang lainnya maka diperbolehkan. Hal ini sebagaimanan dinukil dari kitab Al-Majmu’ 5/21 karya Imam Nawawi:

إذا أوتر ثم أراد أن يصلي نافلة، أم غيرها في الليل، جاز بلا كراهة، ولا يعيد الوتر

Jika seseorang sudah melaksanakan sholat witir lalu ingin melaksanakan shalat sunnah yang lainnya (Seperti: sholat tahajjud) setelahnya, maka itu boleh, tidak makruh, dan tidak perlu mengulangi shalat witirnya lagi.”

Memperkuat pendapat tersebut, Sayyidah Aisyah dalam hadis shohih muslim menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw. pernah melaksanakan shalat 2 rakaat setelah shalat witir.

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ : سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ : كَانَ يُصَلِّي ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً ؛ يُصَلِّي ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ، ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ، ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالْإِقَامَةِ مِنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam). Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at). Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk. Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at.” (H.R. Muslim, no 738, 2/166)

Dari dalil-dalil di atas, apabila kita ingin melakukan shalat sunnah yang lain setelah shalat witir maka diperbolehkan. Hadis yang pertama hanya menganjurkan shalat witir di akhir malam, tidak ada kewajiban untuk menjadikan shalat witir sebagai akhir shalat sunnah di malam hari.

Baca Juga: Doa dan Zikir Setelah Salat Tarawih dan Witir

Ditulis oleh Almara Sukma, alumnus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari