Gus Zaki saat orasi Ilmiyah. (Foto: Ririf)

tebuireng.online– Dalam acara Haul ke-7 Gus Dur & 16 tahun wafatnya Riyanto yang diadakan Lintas Iman masyarakat Jombang, Jum’at malam (30/12/16) di Pendopo Desa Mojongapit Jombang, Pengasuh Pondok  Pesantren al Masruriyah Tebuireng, KH Agus Zaki Hadzik, yang lebih akrab disebut Gus Zaki berkesempatan menyampaikan Orasi Kebangsaan. Beliau menceritakan sosok Gus Dur yang banyak dicintai umat.

Menurut Gus Zaki, ada beberapa hal yang lucu, yang kadang tidak masuk akal ketika Ia mendampingi Gus Dur semasa hidupnya. Di depan pemuka agama, Gus Zaki menceritakan pernah suatu ketika ada romobongan Biksu yang berziarah ke makam Gus Dur kemudian mampir ke rumahnya “Mungkin karena betapa cintanya Biksu Biksu kepada Gus Dur, kalau Gus Dur nanti tidak diterima surganya Islam, katanya, nanti di surga kita bisa menerima kog, ya lalu spontan saya menjawab terserah Gus Dur saja,” papar adik Gus Ishomuddin Hadzik ini, sembari diikuti tertawa oleh tamu undangan yang hadir.

Gus Zaki mengatakan, Gus Dur sudah wafat tapi bisa menyenangkan hati orang lain, apalagi hidupnya. Bagaimana tidak, katanya, Gus Dur memberikan keberkahan untuk semua orang yang ingin mencari rizki. “Kalau kita membicarakan Gus Dur seperti lautan yang tidak akan habis diselami,” jelas beliau.

Dengan jelas beliau menuturkan bahwa beliau pernah ditanya salah satu wartawan, yang menyoal tentang bagaimana bisa Gus Dur bisa melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah-daerah dalam waktu tiga hari tiga malam.  Pertama, beliau menjelaskan jika Gus Dur itu betul-betul tidak Hubbud Dunya, sebab orang yang seneng dunia maka itulah pangkal dari kesalahan yang ada.

Buktinya, ungkap Gus Zaki, Presiden yang paling tidak kaya adalah Gus Dur. “Bahkan ketika ingin ke Jawa Tengah tidak punya uang minta anaknya,”  Imbuhnya. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Gus Dur tidak Hubbud Dunya. Hal itu menurut Gus Zaki dibuktikan dengan ketika Gus Dur dilengserkan sebagai Kepala Negara, Gus Dur tidak marah-marah, justru keluar dengan baju santai.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kedua, Gus dur sering silaturrahim, dengan siapapun, dengan Nasrani akrab, dengan kaum minoritas mengayomi. “Siapa yang bisa menggerakkan hingga kini banyak yang menziarahi makamnya, jika tidak karena cinta kepada Gus Dur,” ujar Sepupu Gus Dur itu.

Dalam orasi beliau, Gus Zaki mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Nahdhatul Ulama (NU) untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita Gus Dur. “Mau tidak mau agar cita-citanya Gus Dur tercapai, dimana masyarakatnya guyup, tidak bisa tidak, NU harus diperkuat, jika tidak, yang pertama kali merasakn dampaknya adalah kaum minoritas,” jelasnya. Untuk itu  beliau menghimbau agar masyarakat meneladani sosok Gus Dur yang humanis, sebagai kunci hidup rukun dengan sesama manusia.


Pewarta:    Rif’atuz Zuhro)

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher:  M. Abror Rosyidin