KH. Salahuddin Wahid saat memberikan mauidhoh hasanah di hadapan para santri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. , Ahad (11/12/16)

tebuireng.online-Dalam memperingati hari lahir Nabi Muhammad Saw, santri Tebuireng mempelajari betapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh manusia yang terinspirasi dari Rasulullah. Cerita tentang betapa menginspirasi Rasulullah disampaikan oleh DR. HC. Ir. KH. Salahuddin Wahid di Masjid Tebuireng Jombang, Ahad (11/12/16) .  

Menurutnya, contoh-contoh baik dalam diri Rasulullah Saw. telah disebutkan dalam Al-Quran, “Begitu banyak contoh yang baik dalam diri Rasulullah saw, tidak hanya bagi umat Islam tapi juga bagi umat non muslim. Bahkan ini sudah diakui oleh banyak pihak, salah satunya Mahatma Gandhi, pendiri Negara Republik India”.

Lanjutnya, Mahatma banyak mengutip pendapat Rasulullah Saw. Seorang ilmuan Amerika yang bernama Michael H. Hart membuat daftar 100 orang yang paling berpengaruh di dunia. Ia mengakui bahwa Rasulullah tercatat sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia. Dan yang kedua yaitu Isaac Newton, penemu gaya gravitasi. Kemudian yang ketiga adalah Nabi Isa as. Atau yang sering disebut oleh orang kristen sebagai Yesus (Jesus:Inggris).

Selain menyampaikan cerita betapa berpengaruhnya Nabi Muhammad, Gus Sholah juga menyampaikan apa alasan Nabi Muhammad dianggap lebih hebat dari pada Nabi Isa AS, padahal jumlah umat Kristen lebih besar dan lebih maju dari pada umat Islam. Hal ini dikarenakan Nabi Isa AS hanya menjadi penyampai risalah karena usia beliau memang tidak panjang. Hanya sekitar 30-an tahun.

Sedangkan Rasulullah selain pembawa risalah, juga mempunyai prestasi yang lain. Contohnya ketika beliau belum diutus menjadi rasul, dan ada peristiwa dimana beliau diminta untuk meletakkan batu terakhir di Ka’bah. Jadi beliau berpikir ”Sebetulnya bukan saya, sebetulnya yang layak itu banyak” Kemudian beliau mengambil sorbannya. Dimintalah semua orang-orang yang terkenal yang paling ngetop saat itu di Mekkah untuk memegang sorban itu kemudian batunya diletakkan di sorban itu. Selanjutnya mereka dapat membawanya bersama-sama. Ini bentuk komunikasi yang luar biasa.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari tindakan Rasulullah tersebut, telah mencerminkan bahwa hal itu menjadi komunikasi yang sangat nguwongke uwong (Meng-orangkan orang), nguwongke tokoh-tokoh Quraisy pada saat itu. Padahal rasul sendiri belum diutus menjadi rasul. Melihat Rasulullah mampu mencetak kader-kader yang unggul sehingga dalam waktu beberapa ratus tahun akhirnya Islam dapat tersebar ke seluruh dunia. Para pengikut Rasulullah mampu membangun peradaban yang sangat hebat, sayangnya peradaban itu tidak berumur panjang.

Itulah yang menjadi catatan mengapa Michael H. Hart memilih Rasulullah sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Di samping itu ternyata ada orang lain dalam dunia Islam yang juga terpilih diantara seratus orang yang paling berpengaruh yaitu Sayyidina Umar bin Khattab. Selain itu, Rasulullah juga mampu memilih orang yang tepat untuk suatu jabatan tertentu pada saat tertentu. Kalau zaman sekarang namanya “The right man on the righ place in the right time” Ini adalah kemampuan yang sangat langka. Dan beliau juga mampu memilih pemimpin yang loyal (bukan royal), yakni pemimpin yang setia.

Gus Sholah melanjutkan, “Ada seorang profesor yang meneliti ribuan pengusaha sukses di dunia. Dia membaginya menjadi tiga jenis. Pertama, orang yang suka mengambil. Kedua, orang yang suka memberi. Ketiga, orang yang suka mengambil dan menerima. Orang pasti berfikir yang kaya adalah yang suka mengambil. Ternyata itu keliru. Sebagian besar orang yang berhasil adalah orang yang suka memberi.

Jadi, pengusaha yang sukses itu bukan pengusaha yang curang, pengusaha yang pelit, pengusaha yang suka menipu, bukan! Yang berhasil adalah pengusaha yang jujur, pengusaha yang suka memberi, pengusaha yang menepati janjinya. Ini dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Orang jujur itu akan berhasil dan akan menerima imbalan dari Allah. Jadi, selain kita bershalawat, juga perlu mempelajari kehidupan Rasulullah saw. Untuk diteladani”.


Pewarta       : Ananda Prayogi

Editor          : Munawara

Publiher       : M. Ali Ridho

Photografer: Deka Pranata