tebuireng.online— Gerimis di wilayah kecamatan Gudo Jombang tidak menyurutkan para pengikut Gus Dur untuk berkumpul membaca shalawat ala Mbah Bolong dan grup shalawat Seribu Rabana malam kemarin (20/12) di Yayasan Abdul Aziz al-Ma’ruf Gudo Jombang.
Grup Seribu Rabana merupakan grup shalawat kabupaten Jombang yang diasuh oleh KH Nurhadi alias Mbah Bolong. Pembentukan grup ini sendiri diilhami oleh wafatnya Gus Dur 30 Desember 2009 silam. Dimana saat itu di berbagai daerah ramai mengadakan haul Gus Dur tetapi di alun-alun Jombang sendiri tidak ada peringatan Haul Gus Dur.
“Oleh karena di alun-alun belum ada, saya hanya bisa berdoa Ya Allah, kalau Gus Dur itu walimu tunjukkan kemulyaannya, tunjukkan kehebatannya untuk kemanfaatan orang Jombang dan sekitarnya. lah kok aku di-bel sama wartawan Jawapost ngajak memperingati haul Gus Dur di alun-alun Jombang,” cerita Mbah Bolong di depan jamaah.
Menurut Arifin salah seorang panitia dalam acara tersebut, sholawat Seribu Rebananya Mbah Bolong memang sudah mempunyai program pembacaan sholawat di daerah-daerah Jombang secara bergilir. “Memang kami sengaja meminta jadwal Shalawat untuk daerah Gudo pada bulan ini, karena kami ingin bisa sekaligus memperingati haul Gusdur,” tutur Arifin.
Dia juga mengabarkan bahwa kepanitiaan acara tersebut bekerjasama dengan semua lapisan masyarakat di Kecamatan Gudo termasuk warga Tionghoa, sehingga bisa menyiapkan berbagai kebutuhan mulai dari dekorasi sampai konsumsi yang jumlahnya pulahan ribu. “Semua orang mencintai Gus Dur bukan cuma orang Islam saja tapi juga orang non-Islam termasuk warga Tionghoa disini, makanya banyak dari jamaah Tri Dharma Hong San Kiong yang kami libatkan di acara ini” lanjurnya. (Zen)