
Tebuireng.online— PBNU melalui Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) berupaya memberikan bimbingan keluarga untuk membangun ketangguhan keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan. GKMNU memiliki berbagai dimensi seperti dimensi relasi maslahat, keluarga terdidik, keluarga sejahtera, keluarga sehat, keluarga moderat, dan keluarga cinta alam.
Nahdlatul Ulama memiliki konsep ketangguhan keluarga yang disebut sebagai Keluarga Maslahat. Konsep keluarga maslahat menurut NU ini adalah keluarga yang bahagia yang kebutuhan pokoknya terpenuhi serta juga dapat berperan penting di tengah masyarakat. Unsur-unsur Pembentukan keluarga maslahat adalah masalih usrah dan masalih ‘ammah.
Keluarga Maslahat (Mashalihul Usrah), yaitu keluarga yang dalam hubungan suami-istri dan orangtua-anak menerapkan prinsip-prinsip keadilan (i’tidal), keseimbangan (tawazzun), moderat (tawasuth), toleransi (tasamuh) dan amar ma’ruf nahi munkar; berakhlak karimah; sakinah mawaddah wa rahmah; sejahtera lahir batin, serta berperan aktif mengupayakan kemaslahatan lingkungan sosial dan alam sebagai perwujudan Islam rahmatan lil’alamin. Membentuk keluarga maslahat, keluarga tangguh membutuhkan proses yang tidak instan dan dilakukan oleh semua anggota keluarga.
Memahami akan hal ini, maka PBNU melalui Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) memberikan kelas bimbingan keluarga untuk melatih dan membangun keluarga maslahat agar memiliki ketangguhan / resiliensi yang membantunya dalam menghadapi berbagai tantangan serta permasalahan yang datang. Dimensi dari GKMNU ini adalah dimensi relasi maslahat, dimensi keluarga terdidik, dimensi keluarga sejahtera, dimensi dimensi keluarga sehat, dimensi keluarga moderat dan dimensi keluarga cinta alam. Setiap dimensi memiliki tujuan untuk mencapai target program yang telah ditentukan untuk setiap keluarga.
Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama ini merupakan gerakan yang solid dan terintegrasi. Oleh karena itu, agar pelaksanaan dari kegiatan bimbingan keluarga ini berjalan dengan baik, mampu mencapai tujuan secara optimal, terukur dan dapat dirasakan manfaatnya, maka perlu ada narasumber yang mampu menjelaskan dan mengimplementasikan konsep keluarga maslahat di lingkungan keluarga dan masyarakat seluas-luasnya.
Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam memberikan pengetahuan dan membangun kesadaran masyarakat. Sinergi yang kuat antara pesantren dan GKMNU menjadi langkah penting untuk mencetak narasumber yang mampu menjelaskan dan mengimplementasikan konsep keluarga maslahat hingga di tingkat desa. Dalam konteks ini, Jawa Timur dipilih sebagai lokasi prototyping kegiatan yang akan menjadi acuan implementasi program di tingkat nasional pada tahun 2025.
Workshop Keluarga Maslahat dirancang untuk membekali santri dengan pemahaman dan keterampilan yang komprehensif tentang keluarga maslahat, keadilan gender, dan isu-isu kemaslahatan. Selain itu, workshop ini bertujuan menciptakan kader NU yang paham dan mampu menjadi agen perubahan di tingkat
Tujuan Workshop
- Membekali peserta dengan perspektif dan pemahaman mengenai konsep keluarga maslahat.
- Mempersiapkan peserta sebagai narasumber bimbingan keluarga maslahat di tingkat desa.
- Mengembangkan model prototipe bimbingan keluarga maslahat yang dapat diimplementasikan secara nasional.
Output yang Diharapkan
- Peserta memahami dan dapat menjelaskan konsep keluarga maslahat kepada masyarakat.
- Tersusun narasumber yang siap diterjunkan ke masyarakat dengan modul bimbingan keluarga maslahat yang telah distandarkan.
- Tersusunnya model bimbingan keluarga maslahat yang siap untuk diimplementasikan secara nasional.
Fasilitator dan Narasumber
- Hj. Alissa Wahid, M.Sc., Psikolog
- Dr. Hj. Nur Rofi’ah, Bil. Uzm
- Dr. KH. Imam Nahe’i, MHI
- Hj. Nurmey Nurulchaq, MA., Psikolog
Peserta
Perwakilan dari Satgas GKMNU Kab/Kota dan Pesantren se-Jawa Timur.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal: Sabtu-Minggu, 28-29 Desember 2024
Pukul: 08.00 WIB hingga selesai
Tempat: Aula Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur
Workshop ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pesantren dan masyarakat desa, serta membangun sistem kaderisasi yang berkelanjutan untuk menciptakan keluarga dan masyarakat yang lebih maslahat. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan strategis untuk memperkenalkan dan mengembangkan Gerakan Keluarga Maslahat sebagai program unggulan NU di tingkat nasional.
Sumber: Press Release GKMNU tentang Kerangka Acuan Kegiatan Workshop Keluarga Maslahat bagi Santri Pondok Pesantren di Jawa Timur