Suasana ruang aula Yusuf Hasyim saat Gala Premiere film “Luqotho” oleh Maksi.

Tebuireng.online— Setelah ditunggu, akhirnya Rumah Produksi Film Tebuireng (Maksi) gelar Gala Premiere film “Luqotho” yang disutradarai oleh M. Abror Rosyidin pada Kamis (2/2/2023). Film  yang juga dibintangi oleh Dzuriyah Pesantren Tebuireng yakni Dzannuroin Aldivano atau yang biasa dipanggil Gus Ivan ini sangat dinanti oleh banyak orang, dan bisa dikatakan menjadi film yang paling berhasil memikat minat penonton dari dalam maupun luar Tebuireng.

Gala Premiere yang dilaksanakan di gedung Yusuf Hasyim Tebuireng lantai 3 ini dihadiri oleh para dzuriyah Pesantren Tebuireng dan undangan. Bersamaan dengan acara gala premiere, ada acara tambahan yakni menampilkan highlight yang berisi foto-foto kenangan Gus Sholah untuk mengenang mendiang Gus Sholah karena bertepatan dengan Haul ke-3.

Sebelum acara inti dimulai ada beberapa sambutan yang disampaikan oleh keluarga Gus Sholah, yaitu Ibu Nyai Farida Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, dan Gus Ipang. 

Tim dan aktris film Luqotho foto bersama.

Selain itu, Pimpinan Rumah Produksi Tebuireng (Maksi) Amin Zein, mengungkapkan perihal keberhasilan Maksi memproduksi film Luqothoh ini. 

“Banyak yang sudah di produksi oleh maksi sebenarnya, mulai dari layar lebar, web series dan yang terakhir kemarin maksi membuat film festival dari naskah yang menjadi juara 3 tingkat nasional dalam projects menparekraf proses lensa kreatif.” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

untuk diketahui film ini menceritakan tentang seorang santri yang menemukan sebuah barang berupa kitab Nahwu, dan memilih untuk menyimpannya selama satu tahun agar dapat menjadi miliknya. Sebuah kisah tentang amanah yang dijalankan santri tersebut, dijamin seru dan menarik untuk ditonton.

Film yang berdurasi 2 jam ini telah membuat para penonton kagum akan jalan ceritanya dan juga para aktor nya, seperti yang disampaikan oleh Tazkiya ia sampai tak kuasa menahan air mata saat menonton film ini, “bagus banget sumpah, di sini kita diajarkan untuk lebih berhati hati memilih teman dan dilatih untuk jujur akan semua hal,” tutur Tazkiya.

Pewarta: Albi