Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Sistem Informasi (SI) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar seminar nasional Netizen Smart Dunia Maya Sehat bertajuk “Wujudkan Netizen Cerdas, Lawan Bullying di Era Digital,” pada Sabtu, (21/09/2024) di Gedung A lantai 3 Unhasy. Foto: ilvi
Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Sistem Informasi (SI) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar seminar nasional Netizen Smart Dunia Maya Sehat bertajuk “Wujudkan Netizen Cerdas, Lawan Bullying di Era Digital,” pada Sabtu, (21/09/2024) di Gedung A lantai 3 Unhasy. Foto: ilvi

Tebuireng.online- Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Sistem Informasi (SI) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar seminar nasional Netizen Smart Dunia Maya Sehat bertajuk “Wujudkan Netizen Cerdas, Lawan Bullying di Era Digital,” pada Sabtu, (21/09/2024) di Gedung A lantai 3 Unhasy. Hadir dalam acara ini Wakil Rektor 3 Unhasy Chamdan Mashuri, S.Kom., M.Kom., Aries Dwi Indriyami, S.Kom., M.Kom., Kepala Prodi SI Ahmad Heru Mujianto, S.Kom., M.Kom., Tanhella Zein Vitadiar, S.Si., M.Kom., dan jajaran dosen FTI Unhasy.

Oky Meizona Tristian, ketua pelaksana seminar, mengatakan alasannya dan tujuan mengadakan seminar dengan tema ini, yakni karena program studi SI yang mengarah pada dunia teknologi dan maraknya kasus cyber bullying.

“Tujuannya itu untuk meminimalisir terjadinya cyber bullying,” kata mahasiswa yang akrab disapa Oky itu.

Menanggapi pertanyaan dari salah satu peserta, Depi Priyono selaku narasumber mengatakan bahwa jika dirasa telah terjadi bullying dan sudah sangat menggangu dan berpotensi terjadi pada pihak lain, maka korban dapat segera membuat laporan kepada pihak yang berwajib.

Menurutnya, tidak hanya itu, korban dapat meluangkan waktu untuk berinteraksi atau menceritakan hal bullying tersebut kepada keluarga, ataupun kepada orang terdekat yang dirasa dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Selain itu, di era teknologi sekarang, menurut Depi, hukum tidak lagi berlaku jika bukan karena netizen.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“No viral no justice,” ucap Depi.

Di akhir, Depi Priyono juga mengingatkan bahwa di era teknologi seperti ini mindset harus ikut berkembang. Poin pentingnya adalah tidak boleh berpikir bahwa ketika memainkan teknologi ibarat berada di ruang bebas, sebab banyak orang di sekitar yang juga menggunakan teknologi.

“Hati hati dalam bertindak tanduk dalam teknologi,” pesan Depi.

Marindra, salah satu peserta seminar mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan untuk menghadapi cyber bullying. Selain itu, Marindra juga mengatakan, bisa jadi tulisan yang ditulis di media sosial dapat menjadikan orang lain korban, jika orang tersebut merasakan hal tersebut.

“Kita lebih tahu kalau tidak semua hal bisa kita utarakan di internet, sosmed, website yang bisa membuat pembaca itu merasa dirinya yang membaca itu korban juga, kalau orang tersebut mengalami dan merasa,” katanya.


Pewarta: Ilvi Mariana