Tebuireng.online— Kemendikbutristek pada bulan Juli 2024 meluncurkan buku baru tentang panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi mendukung merdeka belajar-kampus merdeka menuju Indonesia emas, oleh karena itu kurikulum pada perguruan tinggi akan mengalami beberapa berkembangan termasuk dalam penyusunan RPS. Sehingga tidak hanya target pembelajaran yang mengacu pada outcome sesuai kurikulum dengan menggunakan pendekatan OBE, tetapi juga aktifitas pembelajaran juga bisa mengunakan berbagai bentuk seperti penelitian, seminar, pelatihan, pkm, praktikum, dan lain-lain.
Itulah yang dijelaskan oleh Wakil Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), Tebuireng Jombang, Fathur Rohman. Maka atas dasar itu, menurutnya tidak hanya pembelajaran berbetuk kuliah saja sebagaimana yang sudah umum dilakukan, sehingga diharapkan dosen dapat mejalankan Tridharma Perguruan Tinggi secara menyatu dan terstruktur dalam kegiatan pendidikannya.
“Karena dalam RPS-nya tidak hanya dengan menggunakan pendekatan OBE, tetapi juga mengintegrasikan penelitian dan PKM dosen tersebut,” terang Fathur Rohman di hadapan para dosen FAI Unhasy, Selasa (3/9/2024).
Berdasarkan latar belakang di atas, Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari berusaha dengan cepat merespon hal tersebut dengan menyelenggarakan Workshop Penyusunan RPS OBE Terintegrasi dengan Penelitian dan PKM.
Workshop ini diikuti oleh dosen-dosen Fakultas Agama Islam UNHASY yang terdiri dari prodi S1 HK, HES, KPI, PAI, PBA, PGMI, MPI, dan prodi S2 HK, PAI, PBA. Pada workshop ini Wakil Dekan FAI Unhasy, menjadi pemateri sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Wakil Dekan yang membidangi urusan akademik di lingkungan Fakultas Agama Islam Unhasy.
Pada kegiatan worksop, ia menjelaskan tentang kurikulum dengan pendekatan OBE agar bisa merealisasikan kurikulum nasional pendidikan tinggi bahwa pembelajaran di perguruan tinggi tidak hanya tentang penyampaian materi perkuliahan saja tetapi harus berorientasi kepada out come yang dihasilkan setelah proses perkuliahan dilakukan.
Dalam workshop ini juga dijelaskan bagaimana cara menyusun RPS OBE yang terintegrasi dengan Penelitian dan PKM Dosen; mulai dari cara menyusun CPL mata kuliah program studi, menyusun CPMK, menyusun sub-CPMK, korelasi antara CPL/CPMK terhadap sub-CPMK, Indikator, kereteria, bentuk, metode pembelajaran, penugasan mahasiswa, materi pembelajaran, alokasi waktu, penulisan pustaka, dan lain-lain.
Selain itu, dalam workshop ini dijelaskan bagaimana cara mengintegrasikan Penelitian dan PKM Dosen ke dalam RPS-nya, sehingga diharapkan nantinya dosen di Fakultas Agama Islam UNHASY tidak hanya menyusun RPS untuk melaksanakan perkuliahannya saja sebagai pemenuhan salah satu tugas tridharmanya yaitu bidang pendidikan, tetapi dalam satu mata kuliah yang mereka ajar, mereka juga bisa melaksanakan pemenuhan dua kewajiban dari tridarma perguruan tingginya, yaitu bidang penelitian dan PKM.
“Jadi dalam RPS ini, dosen bisa merencanakan dan memetakan pemenuhan kewajiban tridharma perguruan tingginya secara sekaligus dalam satu semester di satu mata kuliah yang mereka ajarkan. Bisa dibayangkan bila ini terealsisai dengan baik, seandainya mereka mengajar enam mata kuliah maka mereka dalam satu semester bisa menghasilkan enam bidang penelitian dan enam PKM,” sebut Dosen Pendidikan Bahasa Arab itu.
Diakhir pelatihan, pihaknya berharap semoga ikhtiyar tersebut bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di Fakultas Agama Islam Unhasy dan bisa menumbuhkembangkan dosen-dosennya untuk aktif melakukan bidang penelitian dan PKM.
Pewarta: Fat