tebuireng.online– Demi lancarnya pelaksanaan Muktamar ke-33 Nadhlatul Ulama, di Kabupaten Jombang Jawa Timur, 1-5 Agustus mendatang, lima sekolah yang letaknya tak jauh dari lokasi utama acara tersebut, telebih di area Alun-alun Jombang, diliburkan.
Kelima sekolah itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Jombang, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Jombang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Jombang, Sekolah Dasar Jombatan 3, dan Sekolah Dasar Jombatan 4. Kelima sekolah tersebut memang lokasinya sangat dekat dengan tampat acara. Selain kelima sekolah tersebut ada satu TK dekat alun-alun juga ikut diliburkan.
Muntholib, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut tidak lain hanya untuk menyukseskan muktamar. Bukan kepurusan sepihak, pemerintah setempat juga sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan wali murid di kelima sekolah itu.
“Sekolah yang berada di sekitar alun-alum menjadi tempat transit dan makan peserta muktamar, jadi harus steril. Jika siswa dipaksakan masuk pun suasana akan tidak kondusif untuk proses belajar mengajar,” kata Muntholib, Senin (27/7/2015).
Muntholib membantah jika peliburan kegiatan belajar dianggap mengganggu KBM. Justru, lanjutnya, dengan tidak diliburkan akan menambah keadaan tidak kondusif. Menurutnya masih banyak hari lain untuk mengganti hari-hari yang diliburkan sebab muktamar.
“Jumlah hari efektif dalam satu tahun adalah 245 hari. Sedangkan kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 204 hari. Sehingga masih ada banyak waktu untuk menganti libur kali ini,” katanya kepada wartawan.
Seperti yang diketahui, Alun-alun Kabupaten Jombang akan digunakan untuk pembukaan, sidang pleno, dan penutupan Muktamar ke-33 NU Jombang. Sedangkan sidang komisi dilaksanakan di empat pesantren, Tebuireng, Tambakberas, Denanyar dan Darul Ulum Rejoso.(abror)