Tim PKM Dosen FEB Unesa saat memberikan pelatihan pada anggota Sekoper Gresik. (foto: febunesa)

Tebuireng.online— Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus berkomitmen dalam melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kali ini, kegiatan PKM diadakan dalam bentuk pelatihan Manajemen Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3) yang ditujukan untuk anggota Sekolah Perempuan (Sekoper) di Kabupaten Gresik. Pelatihan Manajemen K3 ini dilaksanakan pada hari Rabu (13/11/2024) di Balai Desa Dooro, Lengkong, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

Acara yang diikuti oleh sekitar 30 peserta perempuan dari berbagai profesi. Para peserta Sekoper, yang rata-rata berusia 25 tahun ke atas, antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang berlangsung. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya keselamatan dan pencegahan risiko kecelakaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua PKM FEB Prodi S1 Manajemen Unesa, Widyastuti, S.Si, M.Si, mengungkapkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi para peserta, khususnya dalam memahami aspek-aspek keselamatan yang mungkin terabaikan dalam kegiatan sehari-hari, seperti memasak, membersihkan rumah, atau merawat anak.

“Selain itu, melalui pelatihan ini, diharapkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga juga dapat meningkat, karena keselamatan adalah faktor penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari yang lebih produktif dan aman,” terangnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Gathot Subroto, instruktur pelatihan yang berasal dari Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, juga memberikan apresiasi kepada para peserta yang menunjukkan semangat dan motivasi tinggi.

“Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang teori manajemen K3, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meminimalkan risiko kecelakaan,” ungkapnya.

Menurutnya dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya K3, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang turut serta dalam meningkatkan keselamatan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Pihaknya menyebut kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pemberdayaan perempuan, terutama dalam aspek keselamatan kerja dan kehidupan sehari-hari. Harapannya, pelatihan ini akan terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan pengetahuan tentang keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan.



Pewarta: febunesa