
Bukan Tak Dapat, Kamu Perlu Sadar dan Bangun Saja
Aku tidak mau sendiri
tapi bukan ini
aku tidak mau sepi
tapi bukan ini
aku tidak mau berhenti
tapi bukan ini
aku mau seperti itu
tapi bukan yang begini
aku mau seperti mereka
tapi bukan yang begini
aku mau begitu
tapi bukan yang begini
yang dirasa,
merasa tak pernah mendapat apa yang di inginkan
merasa selalu tidak mendapat keadilan yang diharapkan
merasa tak didengar atas apa yang sudah dilangitkan
yang terjadi,
sering lupa kewajibannya
kurang rasa syukurnya
tak jarang lupa akan kehendak sang kuasa
bagaimana bisa,
mendapat emas
tapi malas
mendapat permata
tapi utamakan menutup mata
sujudnya saja ditunda
apa kabar dengan semua catatnya
mungkin dia sedang lupa dimana penanya.
Mulai Berjalan
Mulanya tertatih
menyipitkan mata sesekali
takut salah kekanan kekiri
mulanya merangkak
melalui tantangan didepan
takut tak bisa melaluinya
mulanya berjalan pelan
melangkah kaki satu per satu
takut salah jalan
mulanya menunduk
sesekali menengadah kedepan
takut akan tertinggal
lama berjalan,
ia pun tau arahnya
ia pun tau alurnya
ia pun tau jalannya
ia pun tau tujuannya
tak lagi penuh keraguan ia melangkah
tak lagi penuh ketakutan ia berjalan
kini ia yakin akan perjalanannya
kini ia sudah memahami arahnya
Ternyata Doa Mulai Terkabul
Dalam duduknya ia terdiam
usai sudah ia salam
termenung tak berkutik
bulir penuh makna mengalir
nafasnya mulai ter-engah
tiada henti ia meringik
bukan pasal kesakitan
ia semacam tak percaya
merasa tak pantas mendapatkannya
lagi – lagi ia mulai merasakannya
apa yang pernah menjadi do’a
yang ia tumpah setiap malam
harapan yang ia tunggu bersama luka
pada sunyi ia tak henti berterimakasih
pada sendiri ia begitu mensyukuri
pada malam ia tetap menjaga
pada tuhan ia tak pernah lupa
untuk menitipkannya
Penulis: Zulfa Nuril, Mahasantri Mahad Aly Tebuireng.