Tidak perlu menunggu baik untuk berhijrah, tapi berhijrahlah untuk menjadi baik. Serangkaian kalimat tersebut sepertinya sangat cocok untuk diberikan kepada seseorang yang masih merasa ragu dalam memutuskan untuk memperbaiki diri.
Tetapi betapa baiknya Allah yang selalu membantu setiap hamba-Nya bahkan saat keraguan melanda. Dalam al-Quran, ada banyak sekali ayat yang menganjurkan seseorang untuk berhijrah, salah satunya terdapat dalam Q.S. Al-Anfal ayat 74, Allah SWT berfirman:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
Wallażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi wallażīna āwaw wa naṣarū ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum magfiratuw wa rizqung karīm
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin) mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.”
Tentu saja dalam proses melakukan sesuatu, seseorang akan dihadapkan dengan berbagai rintangan. Begitupun dalam perjalanan hijrah seseorang, tentu saja tak akan semulus yang dibayangkan. Adakalanya orang tersebut mengalami cobaan yang bermacam-macam.
Tidak sedikit, orang yang berhijrah mendapat cibiran dari orang-orang terdekat atau bahkan godaan dari kebiasaan masa lalu yang sering muncul, sehingga dapat membuat niat yang sudah bulat menjadi mulai memudar. Tetapi semua kembali lagi pada setiap individu, apakah memilih berhenti atau tetap semangat menjalani.
Semua hal memang perlu untuk diuji, karena dengan ujian itulah yang nantinya akan membuktikan keseriusan dari hal yang sedang dilakukan. Bahkan ketika duduk di bangku sekolah pun, sebelum naik kelas para siswa diwajibkan untuk mengikuti ujian.
Setiap soal yang dikerjakan itu yang nantinya akan mengukur keberhasilan setelahnya. Jika gagal dalam ujian tersebut? Tentu bukan menyerah pilihan yang tepat, melainkan kembali mengulang agar dapat lebih memahami dan menguasai ilmunya.
Lantas bagaimana caranya agar tidak menyerah saat kegagalan dalam menghadapi ujian yang menghampiri? Tentu saja selain berusaha (ikhtiar) yang dilakukan seseorang, diperlukan juga doa. Selalu libatkan Allah dalam setiap hal yang kamu kerjakan.
Doa Istiqomah Berhijrah
Berikut doa yang ada di dalam al-Quran surah Ali-Imran ayat 8 yang dapat diamalkan setiap hari agar diberi keistikamahan dalam berhijrah. Allah SWT berfirman:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbanā lā tuzig qulụbanā ba’da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)”
Allah itu Maha Membolak-balikkan Hati setiap manusia serta mengubah hati seseorang sesuai dengan rencana-Nya. Bisa saja saat ini sedang merasa semangat dalam berubah menjadi lebih baik, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika dalam beberapa detik kemudian hal itu bisa berubah.
Tetapi yang harus dipahami adalah Allah tidak memaksakan kehendak-Nya kepada seseorang, melainkan memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih, namun Kembali lagi bahwa Allah dapat mempengaruhi hati setiap hamba-Nya. Bagaimanapun hal itu tetap bergantung kepada kemauan dan upaya setiap manusia.
Maka dari itu Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya untuk membaca doa ini agar diberikan keteguhan hati dan kekuatan dalam menghadapi segala ujian yang diterima.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Ya Muqallibal Quluubi Tsabbit Qalbiy ‘Alaa Diinika
“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi).
Jangan jadikan kalimat ‘takut gagal istiqomah’ menjadi penguluran waktu atau penghambat bagi seseorang memutuskan untuk berhijrah. Dengan niat lillahi ta’ala, doa yang tulus, ikhtiar yang maksimal dan tawakkal yang dilakukan, maka Allah akan membalasnya dengan hal yang setara atau bahkan lebih. Itulah doa yang bisa diamalkan supaya Allah beri kemudahan, kekuatan dan ke-istiqomahan dalam memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Hijrah Nurani dengan Istighfar
Ditulis oleh Inatus Sholehah