sumber foto: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiya*

Ibadah haji adalah ibadah yang bisa dilakukan setahun sekali, yang merupakan rukun Islam kelima setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa Ramadan. Setiap orang yang beragama Islam tentu ingin menyempurnakan hidupnya dengan menunaikan ibadah haji.

Namun pada kenyataanya tidak semua orang bisa menunaikannya, hanya orang-orang yang mampu secara material, fisik, dan keilmuan yang bisa bermalam di Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah, wukuf di padang Arafah di 9 Dzulhijjah, serta melempar jumroh di 10 Dzulhijjah. Yang demikian berdasarkan rujukan pada QS Ali Imran ayat 97:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kutipan ayat di atas menjelaskan bahwa haji adalah kewajiban setiap muslim yang mampu. Namun bukan berarti kemampuan itu akan hadir dengan sendirinya. Perlu ikhtiar dan persiapan yang  matang bagi siapa saja yang mengidamkan ibadah haji.

Ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan biaya besar serta membutuhkan fisik yang kuat. Fisik yang kuat ini tidak hanya dibutuhkan saat pelaksanaan ibadah haji namun, saat mengikhtiarkannya juga.

Mungkin sebagian mereka yang berpenghasilan pas-pasan atau tidak memungkinkan untuk berangkat haji bisa pergi ke baitullah dengan usahanya sendiri.

Salah satunya dengan bukti kerja keras yang didorong dengan doa. Sebaliknya, ada juga  orang yang penghasilannya berkecukupan, tapi masih belum menunaikan  ibadah haji. Disinilah kita bisa melihat bahwa ibadah haji memang butuh niat dan usaha untuk mencapainya.

Untuk mereka yang sedang berjuang demi keinginannya untuk menunaikan ibadah haji, Al Qur’an menyiapkan doa yang bisa membantu mereka agar terealisasi menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Doa tersebut adalah sebagai berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Rabbana taqabbal minna innaka anta sami’ul alim rabbana waj’alna muslimaini laka wamin zurriyatina ummatam muslimatan laka wa’arina manasikana wa tub’alaina innaka anta tawwabur rahim.

“Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang.