Ilustrasi ketkutan terhadap pikiran sendiri (ilustrasi: Ist-google)

Melipat Doa Sendiri

Aku melipat doa-doa yang setiap Tahajud kutengadahkan
aku memeluk diriku
menikmati luka yang bertahun-tahun basah oleh orang yang paling ku bahagiakan

Aku menghapus airmataku sendiri
menelan ludah pesakitan di antara anggapan orang-orang aku baik-baik saja
ku ringkus cerita duka dengan tawa yang begitu dusta

Demi mereka
anak-anak dan keluarga

tetapi aku lupa
bahwa aku manusia

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

________________________________________________________

Menyelami Telaga Tuhan
Tuhan, aku berpasrah
dari ketidakberdayaanku sebagai hamba
dari ketidakberanian ku menjadi manusia
dari ketidakbahagianya aku menjadi apa yang hari ini engkau takdirkan

Aku menengadah dengan penuh rela dan rida
menjadi hambamu
kukembalikan segala padaMu

Sebab aku manusia
Engkau lah Tuhanku

_______________________________________________________
Kepada Tahajud
Orang-orang mengamini doa-doa tahajud yang katanya Engkau kabulkan
aku tangisi doa-doa yang saban hari aku nyanyikan dan belum juga kau tunjukkan
aku belajar sabar dari jawaban yang tak pernah bisa kurengkuh sendirian

Aku ingin menyerah
tetapi aku tahu hanyalah hamba
yang kekuatannya pun Engkulah yang punya

____________________

Penulis: Ummu Masrurah