tebuireng.online– Shalawat Seribu Rebana ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Haul Ke-7 Gus Dur, Sabtu (07/01/17) sore tadi pukul 14.00 WIB di serambi Masjid Tebuireng. Acara tersebut diikuti oleh beberapa grup Rebana di Jombang. Mulai anak-anak, ibu-ibu, hingga kaum lansia ikut hadir, walau hujan deras disertai angin mengguyur Tebuireng.
Gelara Seribu Rabana kali ini berkolaborasi dengan Kumpula Banjari dan Hadrah Tebuireng (Kubah Ireng). Dalam acara ini hadir pula Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, dan sejumlah pengurus Pesantren Tebuireng.
KH. Nur Hadi atau yang biasa dipanggil Mbah Bolong sebagai pimpinan 1000 Rebana juga mengajak kepada seluruh santri Pondok Pesantren Falakhul Muhibbin Watugaluh Jombang, baik putra maupun putri dari untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Mbah Bolong menjelaskan asal muasal hadirnya SERBAN. Beliau mengungkapkan bahwa, SERBAN (Seribu Rebana) berawal dari peringatan 40 hari KH. Abdurrahman Wahid. Pada waktu itu Jawa Pos mengadakan peringatan 40 hari Gus Dur di Alun-alun Jombang. Lalu Mbah Bolong beserta beberapa ulama melantunkan shalawat bersama dengan diiringi rebana. “Mulai dari kegiatan itu, kegiatan SERBAN ini terus berpartisipasi dalam acara haul Gus Dur dan beberapa even-even keislaman lain,” ungkap kiai kocak itu.
Selain santri Mbah Bolong, santri Tebuireng juga ikut serta dalam meramaikan kegiatan ini, baik hanya bershalawat bersama maupun ikut memainkan rebana. Tak hanya itu, warga sekitar Tebuireng juga mengikuti rangkaian acara sholawat seribu rebana tersebut dengan hidmat. Hujan deras tak menghalangi mereka untuk ikut menganggungkan Rasulullah SAW di momen peringatan 7 tahun wafatnya guru bangsa.
“Acara ini sangat meriah dan lantunannya menyentuh hati,” ungkap salah satu warga yang menghadiri acara tersebut. Harapan saya untuk haul Gus Dur selanjutnya, kegiatan SERBAN ini juga dimasukkan menjadi salah satu acara inti.
Acara Sholawat Seribu Rebana ini selesai pada pukul 17.15 WIB. Acara puncak yaitu Tahlil Akbar dan Pengajian Umum dalam Rangka memperingati 7 tahun wafatnya KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilaksanakan pada malam nanti, bakda isya’.
Pewarta: Amalia Wakhdah Ahmad
Editor: Munawara
Publisher: M. Abror R.