KH. Nur Hannan, Lc., M.Hi., dalam kesempatan sambutan

Oleh: KH.Nur Hannan, Lc, M.Hi*

أَلْحَمْدُ لِلهِ، أَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلَاعُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآاِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهُ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Maasiral Muslimin Jamaah Jumah yang Dimuliakan oleh Allah Swt.

Dalam kesempatan yang sangat berbahagia ini. Pertama-tama saya mengajak untuk diri saya sendiri dan untuk para jamaah sekalian, agar kita senantiasa berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan melaksanakan segala yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan segala larangan-larangan-Nya. Dengan takwa, maka kita akan diberikan kemudahan dalam menjalani hidup di dunia ini dan diberikan keselamatan ketika nanti kita kembali kepada Allah Swt.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Kita, mulai beberapa hari yang lalu telah memasuki bulan yang mulia. Salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt. diantara empat bulan yang disebut dengan asyhuru al-hurum. 10 hari pertama bulan Zulhijah, saat ini kita berada di dalamnya; adalah hari-hari dimana amal-amal baik yang kita kerjakan ‘paling dicintai’ oleh Allah dibanding dengan amal baik yang dikerjakan selain 10 hari bulan ini.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Di samping itu, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, pada hari ini (17 Agustus) kita juga sedang memperingati hari yang bersejarah yaitu hari kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, patut kita syukuri nikmat kemerdekaan negara Indonesia ini yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Syukur kita, kita wujudkan dengan memperbanyak melaksanakan amal-amal kebaikan yang diperintahkan oleh Allah Swt. dan juga tidak berpaling dari perintah-perintah-Nya. Kita juga senantiasa berusaha meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah Swt.

Maka dengan banyak bersyukur sepert ini, kita berharap negara kita Indonesia akan menjadi negara yang disebutkan di dalam al-Quran sebagai negara “baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur”. Allahumma Aamiin.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Istilah “baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur” adalah istilah yang tidak asing bagi kaum muslimin. Karena istilah ini disebutkan di dalam al-Quran, yang menceritakan tentang kemakmuran suatu negeri yang disebut dengan negeri Saba’. Firman Allah ini disebutkan dalam surah Saba’ ayat 15;

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، لَقَدْ كانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda kekuasaan Allah di tempat kediaman mereka. Yaitu dua kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan), makanlah olehmu dari rizki yang dianugerahkan oleh Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya, negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. ”

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Secara bahasa, “baldatun thoyyibatun” bisa mencakup seluruh kebaikan yang dimiliki oleh alamnya. “Wa rabbun ghofur” adalah Tuhan Yang Maha Pengampun berarti bisa mencakup seluruh kebaikan dari perilaku penduduknya sehingga mendatangkan ampunan dari Allah Swt.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Syekh as-Sya’bi menyebutkan, bahwa negeri Saba’ adalah sebuah kabilah yang cukup terkenal di semenanjung negeri Yaman. Tempat mereka disebut sebagai Ma’rib. Adapun keutamaan negeri Saba’ telah diceritakan dalam al-Quran al-Karim, antara lain; dahulu Saba’ adalah negeri yang subur dan makmur. Kesuburan tanahnya dilukiskan, dari terlihatnya di kiri dan kanan jalan penuh kebun-kebun yang menghijau. Dihiasi dengan pohon-pohon yang berbuah lebat.

Buah-buahan yang ada juga digambarkan dengan segala sifat kelezatan dan keistimewaannya, dibandingkan dengan buah-buahan yang ada di tempat lain di muka bumi. Sehingga seluruh yang berjalan di negeri Saba’ tak pernah merasakan lelah, haus, atau lapar. Karena jika ingin makan, mereka tinggal memetik aneka macam buah yang terdapat di sepanjang jalan. Sehingga, sejauh atau seberat apa pun perjalanan yang mereka tempuh senantiasa terasa dekat dan ringan.

Maasiral Muslimin Jamaah Jumah yang Dimuliakan oleh Allah Swt.

Para ahli tafsir dari kalangan tabi’in seperti Imam Qatadah dan yang lainnya, menggambarkan betapa subur dan makmur negeri Saba’ itu. Digambarkan; seorang wanita yang berjalan di bawah pepohonan dengan memanggul keranjang di atas kepalanya, untuk mewadahi buah-buahan yang berjatuhan maka keranjang itu akan penuh tanpa harus susah payah memanjat dan memetiknya.

Imam as-Syaukani menyebutkan dari Imam Abdurrahman bin Zaid tentang firman Allah “baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur”, adalah sungguh merupakan tanda kekuasaan Allah Swt. pada kaum Saba’. Berupa anugerah yang diberikan Allah Swt. kepada mereka di tempat kediaman mereka. Mereka tidak pernah melihat adanya hewan-hewan yang berbahaya. Seperti; nyamuk, lalat, kutu, kalajengking, ular, dan hewan pengganggu lainnya.

Bila ada iringan kabilah yang hendak melintas di perkampungan Saba’, mereka memakai pakaian yang dihinggapi oleh kutu-kutu, maka kutu-kutu itu pun mati tatkala mereka melihat rumah penduduk negeri Saba’.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Demikian keberkahan yang diberikan Allah Swt. kepada penduduk di negeri Saba’. Selain itu, tercatat di dalam sejarah, penduduk negeri Saba’ adalah penduduk yang senantiasa tunduk dan patuh dalam menjalankan perintah Allah Swt. Terbebas dari perbuatan syirik dan zalim. Serta selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. Sungguh gambaran mereka adalah suatu kaum yang mencintai Allah Swt. dan Allah mencintai mereka.

Di sisi lain, akhlak kaum Saba’ adalah meninggalkan pekerjaan yang mengandung unsur kebohongan. Baik dalam ucapan maupun tindakan, kaum Saba’ benar-benar jujur dalam berkata dan bekerja. Sehingga mereka mendapatkan ganjaran berupa taukid, yaitu peningkatan nilai amal mereka, keunggulan dan keberhasilan yang mencakup semua bidang pekerjaan. Baik dalam berdagang, beternak, maupun dalam pertanian.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Predikat mulia “baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur” yang dahulu pernah diraih oleh kaum Saba’, kini hanyalah sebuah nama tanpa makna. Keberkahannya telah berubah menjadi petaka berupa banjir besar yang meluluh lantakan negeri tersebut. Penyebab hal itu adalah karena mereka berpaling dari ketaatan dan peribadatan kepada Allah Swt. dan kebanyakan dari mereka tidak lagi bersyukur kepada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam lanjutan ayat 15 surah Saba’ tadi pada ayat nomer 16 dan 17.

Maasiral Muslimin Jamaah Jumah yang Dimuliakan oleh Allah Swt.

Dalam mengisi kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa ini, marilah kita mengambil pelajaran dari negeri Saba’ yang diceritakan oleh Allah Swt. di dalam al-Quran. Yang telah berhasil mencapai kemakmuran dan keberkahannya, ini harus kita usahakan. Allah Swt. telah mengingatkan kita, jika kita menginginkan negeri kita menjadi negeri yang penuh dengan keberkahan dari Allah Swt. maka di dalam al-Qurah surah al-A’raf ayat 96 Allah Swt. berfirman;

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.

Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri, beriman dan bertakwa. Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan berkah dari bumi. Akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Untuk menutup khutbah jumat hari ini, marilah kita menundukkan kepala memohon kepada Allah Swt. agar kita senantiasa diberikan hidayah untuk senantiasa melaksanakan yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Harapan kita, Allah akan memberikan keberkahan bagi kehidupan kita. Baik di dunia ini, maupun keberkahan dan keselamatan kita nanti di akhirat. Allahumma Aamiin ya rabbal ‘alamin.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ، بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


*Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng