ilustrasi berdagang

Bekerja merupakan salah satu perantaran pemenuhan kebutuhan, karena dengan bekerja kita dapat menghasilkan upah. Berdagang merupakan salah satu bentuk profesi dan disebutkan langsung oleh Rasulullah sebagai pekerjaan paling baik, seperti dalam hadis berikut:

سئل النبي صلى الله عليه وسلم: “أي الكسب أطيب؟ فقال: “عمل الرجل بيده وكل بيع مبرور”

Artinya: Nabi Muhammad ditanya, “Apa pekerjaan yang paling baik?”, beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik”.

Nabi Muhammad adalah utusan terakhir Allah Swt. Rasulullah diangkat menjadi rasul dan diutus kepada seluruh umat manusia hingga hari kiamat pada umur 40 tahun. Beliau sebelum menjadi nabi menyibukkan diri dengan ibadah yang mengikuti syariat nabi Ibrahim.

Selain beribadah, beliau juga sering berdagang. Nabi Muhammad mulai berdagang sejak diasuh oleh Abu Thalib dan itulah awal mula terbentuknya jiwa pedagang beliau. Keberadaan sosok sang paman yang bisa dikatakan ahli dalam perdagangan juga memperkuat hal tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mekkah saat itu menjadi salah satu pusat perdagangan Arab yang menjadikan kaum Quraisy sebagai pelaku praktik kegiatan ekonomi internasional. Hal itu juga yang mengakibatkan paman nabi Muhammad turut andil dalam hal perniagaan, hingga mengekspor ke negera lain. Dari sanalah nabi Muhammad, saat itu masih berumur 12 tahun, mulai diajak oleh pamannya berekspedisi ke negeri Syam untuk berdagang.

Sekian tahun menjalani perniagaan, nabi Muhammad bisa dibilang sukses, karena beliau menjadi salah satu pemimpin perdagangan di Mekkah saat itu. Beliau juga mempunyai metode sendiri supaya barang dagangannya cepat laku dan untung.

Metode yang digunakan Rasulullah saat berdagang adalah tidak menggunakan uang sebagai modal utama, sehingga saat merugi beliau tidak menyesalinya. Sebaliknya ketika untung banyak, maka beliau menganggap hal tersebut sebagai kemurahan dari Allah.

Selain itu, Rasulullah juga memikat pelanggan dengan kepercayaan bukan dengan mengumbar janji ala sales zaman sekarang. Nabi Muhammad menjadikan pelanggan lebih terpikat kepada barang dagangannya dengan tidak menyembunyikan aib komoditinya, dan meninggalkan riba.

Nabi Muhammad pun mempraktikkan perdagangannya tanpa kebohongan, seperti tidak menjual barang yang masih tidak ada, yang dikenal sebagai بيع المجهول. Islam melarang praktik demikian karena di dalamnya terdapat unsur manipulasi, dengan dalil berikut:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الْغَرَر

Nabi Muhammad melarang jual beli kerikil dan jual beli yang mengandung praktik manipulasi.”

Selain itu, Rasulullah juga melarang adanya pemaksaan antara dua pihak (penjual dan pembeli) supaya tidak menimbulkan suatu yang tidak diinginkan. Maka dari itu Rasulullah mengajarkan khiyar (kewenangan memilih melanjutkan atau membatalkan akad), agar tidak terjadi pemaksaan dalam akad.

Nabi Muhammad juga tidak menjual barang-barang haram seperti daging babi, anjing, minuman yang memabukkan, serta segala sesuatu yang membahayakan tubuh. Oleh karena itu setelah nabi diutus, segala hal tersebut menjadi hal paling tidak baik untuk dikonsumsi manusia, bahkan hewan ternak.

Ketika kita ingin menjadi pedagang yang baik hendaknya kita meniru Rasulullah. Suri teladan yang baik, utusan terakhir dan tidak ada lagi setelahnya, makhluk mulia, penuntun menuju akhirat, pemberi syafaat di akhirat kelak. Semoga kita semua bisa meneladani beliau dalam berdagang, baik sebagai pembeli maupun penjual. 


Ditulis oleh Oleh: Achmad Fazabi Aufar H, Mahasantri Ma’had Aly PP An-Nur II “Al-Murtadlo”