
Tebuireng.online— Pesantren Tebuireng melalui Bank Sampah Tebuireng (BST) sukses meluncurkan program edukasi pengelolaan sampah. Dalam hal ini, Pesantren Tebuireng bekerja sama dengan Yayasan Danone-Aqua.
Acara yang berlangsung sukses dengan tema “Bersih, Berkah dan Berlimpah” ini diikuti perwakilan unit sekolah Tebuireng, santri, dan mahasiswa, pada Senin (18/12/ 2023) di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Tebuireng.
Pada kesempatan tersebut, KH. Mochamad Irfan Yusuf selaku Dzuriyah Hadratussyaikh KH. M Hasyim Asy’ari memberikan sambutan pada acara tersebut.
“Seringkali Pondok Pesantren digambarkan sebagai sebuah kawasan yang kumuh dan kotor. Tapi alhamdulillah, perlahan pandangan tersebut hilang dengan segala upaya pihak Pondok Pesantren,” ungkapnya.
Menurut beliau, dengan berbagai upaya dan kerjanya keras, pesantren sudah mendapatkan hasilnya mengenai kebersihan pondok pesantren. “Di sisi lain pondok pesantren itu dikonotasikan sebagai tempat yang kumuh dan kotor,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Irfan Yusuf mengakui bahwa di Pesantren Tebuireng sendiri kekumuhan itu sudah hilang. Selain itu di Pesantren Tebuireng juga sudah baik dalam mengelola sampah.
“Apalagi saat ini sudah hadir Bank Sampah Tebuireng yang mengurusi perihal sampah di Pesantren Tebuireng,” terangnya.
Selain sisi itu, beliau juga menjelaskan bagaimana agama islam memperhatikan persoalan kebersihan.
“Agama islam sangat mengenakan tentang kebersihan, banyak ayat Al Qur’an yg menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan, bahkan dalam Al Quran juga menjelaskan tentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tangan manusia terhadap lalainya menjaga kebersihan,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Karyanto Wibowo selaku sustainable Direktur Danone, mengungkapkan bahwa Pesantren Tebuireng adalah pondok pesantren yang telah melahirkan pemimpin besar di negeri ini.
“Pesantren Tebuireng melahirkan pemimpin-pemimpin besar di negeri ini. Pesantren yang luar biasa dan menjadi pionir dalam segala bidang,” ungkap Karyanto.
Beliau juga mengatakan bahwa pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekadar sebuah kegiatan sosial saja. Tetapi kegiatan ini bisa berkelanjutan sampai seterusnya.
“Dan bagaimana kita dapat mewujudkan pengelolaan sampah yang Berkelanjutan dan pengelolaan sampah yang menjadi referensi untuk pondok pesantren ga dan bagi masyarakat. Seringkali program seperti ini berjalan kemudian selesai begitu saja.Terkadang pembangunan infrastruktur pemerintah tidak dibekali dengan sumber daya yang baik,” terangnya.
Menurutnya, agar kegiatan pengelolaan sampah tidak berhenti begitu saja, maka para pengelolaan sampah juga bisa menjadi bisnis, tidak hanya menjadi program sosial saja.
Beliau juga mengkonfirmasi bahwa dari Danone memberikan perhatian terhadap botol-botol bekas sehingga bisa diolah menjadi bahan utama daur ulang. Yang mana botol itu kita daur ulang dengan teknologi tinggi sehingga dijamin kebersihan dan kehalalannya.
Di sesi sambutannya itu, beliau juga mengatakan bahwa pihak Danone mendukung Pesantren Tebuireng dalam pengelolaan sampah sebagai pesantren referensi terhadap pondok-pondok pesantren lainnya dalam edukasi pengelolaan sampah serta dalam hal edukasi kesehatan.
“Semoga langkah kecil ini bisa berlanjut kedepannya dengan baik dan bisa memberikan dampak positif kepada kita semua.” Tutupnya.
Pewarta: Dimas Setyawan