Pihak BST dan Pesantren Tebuireng foto bersama dengan pihak Danone Indonesia dalam acara peluncuran program edukasi lingkungan. (foto: zidn)

Tebuireng.online— Membahas tentang sampah khususnya di lingkungan pesantren, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo ungkap tiga program Danone yang akan digerakkan di Pesantren Tebuireng melalui Bank Sampah Tebuireng (BST).

Hal ini Ia sampaikan dalam acara launching Program edukasi kebersihan Danone di Pesantren Tebuireng pada Senin (18/12/2023), di Pesantren Tebuireng.

Menurutnya, terselenggaranya kegiatan ini tidak lain yakni memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah berkelanjutan serta solusi dari penanganan terhadap sampah kemasan itu sendiri.

Diawal sambutannya, beliau menyebutkan bahwa tidak banyak pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia, adapun program pengelolaan sampah berjalan tapi tidak bertahan lama.
Dalam hal ini Danone berharap program pengelolaan sampah yang akan digerakkan tidak hanya sebagai program sosial semata, namun dapat menjadi ladang bisnis.

“Harapannya, kami disini Danone Indonesia dapat berkontribusi untuk menjadi bagian selain dalam infrastruktur juga upaya untuk memperkuat sumber daya manusia, bagaimana pengelolaan sampah pun bisa menjadi bisnis,” ungkap Karyanto Wibowo.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Adapun 3 program yang akan digerakkan oleh Danone Indonesia gandeng Bank Sampah Tebuireng (BST) diantaranya: pertama pemberian layanan edukasi, pemberian fasilitas pendukung pengelolaan sampah, serta program fasilitas pembelian sampah yang telah terkumpul.  

Penandatanganan MoU antara pihak Danone Indonesia dengan Bank Sampah Tebuireng.

Program edukasi yang menjadi pionir utama dalam memberikan pemahaman pengelolaan sampah ini akan segera di galakkan secara komprehensif menyasar santri serta warga pesantren, untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah, bagaimana memilah sampah dan juga edukasi bagaimana jika sampah dikelola hilirnya akan menjadi apa.

“Sesegera mungkin, karena Danone Indonesia telah menandatangani MoU dengan Pesantren Tebuireng, harapannya diawal tahun depan program ini sudah dimulai,” jelasnya.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan tidak cukup dengan pemberian edukasi, namun dibutuhkan infrastruktur yang dapat mendukung berjalannya program ini.

“Tentunya edukasi saja tidak cukup, harus didukung dengan infrastruktur yang mendukung, dalam hal ini adalah fasilitas tempat, sampah agar warga pesantren dapat terfasilitasi,” tambahnya.

Selain program edukasi dilingkungan pesantren, rencana selanjutnya program edukasi juga akan berlangsung di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

“InsyaAllah kami akan menfasilitasi edukasi di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) sehingga siapapun dapat belajar mengelola sampah, belajar bagaimana proses pengelolaan sampah,” ujarnya saat diwawancarai.

Program terakhir danone bekerjasama dengan PT. Sumber Berkah akan menjembatani agar sampah yang terkumpul dapat diolah menjadi bahan baku daur ulang.

“Harapannya dengan adanya program-program ini dapat mendukung pesantren Tebuireng menjadi pionir green pesantren di Indonesia,” tutupnya.

Pewarta: Ilvi Mariana