
Tebuireng.online- Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) Nasional dan Pengurus Cabang Jombang bagian Lembaga Pendidikan, Penelitian dan Dakwah (LK2D) mengadakan kegiatan Diklat Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren dengan tema, ‘Menata Hati, Membangun Jiwa, Menguatkan Karakter’, dengan sumber kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari pada Sabtu (15/02/2025) di Balai Diklat Pesantren Tebuireng. Peserta dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok merangkum 1 bab dan mempresentasikannya.
Ketua Pelaksana, Abdul Malik, S.Ag, S.Pd.I menyampaikan latar belakang diadakannya pelatihan ini, “Pertama kami dari tim pengurus cabang Ikapete Jombang dan Lembaga Pendidikan, Pelatihan dan Dakwah (LP2D) Presnas bersama-sama ingin mensyiarkan karya Hadratussyaikh ini sehingga semakin banyak dikenal dalam masyarakat melalui kegiatan diklat seperti ini, karena kitab Adabul Alim Wal Muta’allim sering dikaji bandongan, kilatan, maupun dikaji sorogan. Namun kitab ini belum pernah disajikan dalam bentuk diklat. Baru kali ini kitab tersebut disajikan dalam bentuk diklat, di mana dalam waktu 2 hari ini peserta dapat menangkap dan mengetahui pesan dari Hadratussyaikh dalam kitab itu,” katanya.
Yang kedua, lanjutnya, motivasi kegiatan ini adalah membangun silaturahim sesama alumni dan sesama guru ketika merespon tentang perkembangan zaman terkait dengan akhlak, adab perilaku siswa belakangan ini perlu dapat perhatian dari para pendidik terkait adab dan akhlak.
Selain itu, ia juga menjelaskan, dalam merespon tentang perkembangan zaman yang semakin serba cepat, kalau dulu kita mengirim pesan kepada orang tua pakai surat, sekarang kita pakai WA saja dalam hitungan menit sudah bisa. Kalau dunia sudah begitu cepat, maka metode pembelajaran kita juga tidak boleh ketinggalan. Bagaimana dalam 8 bab ini bisa dipahami dan ditangkap oleh peserta dengan melalui diklat ini.
“Untuk peserta, ini yang diundang adalah Ikapete se-Jawa Timur, yang hadir dari Sumenep, Gresik, Lamongan, Gempol, Blitar, Mojokerto, Malang, Jombang dan dari sekitar Pesantren Tebuireng juga diundang. Total peserta ada 48 dari 40 peserta yang ditargetkan. Berarti peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, kenapa awal menargetkan 40 karena agar efektif dalam kegiatan ini merupakan bentuk pelatihan jadi jumlahnya tidak boleh terlalu banyak,” jelasnya.
“Follow up-nya nanti kita akan bangun terus komunikasi dengan semua peserta melalui WA grub, nanti action-nya seperti apa setelah pelatihan ini, kami akan merancang kegiatan yang berkelanjutan. Ibarat seperti bangun tidur, ‘kan orang melek itu harusnya apa, dilanjutkan wudhu dan sholat atau malah tidur lagi, harusnya ya pergi ke kamar mandi lalu wudhu dan sholat, seperti itu perumpamaannya. Dan untuk gerakan awal setelah pelatihan ini, aksinya nyatanya seperti apa di sekolah masing-masing. Seperti apa implementasinya, penularannya kepada guru lain seperti apa,” jelasnya.
Salah satu peserta diklat menyampaikan kesan pesannya dalam mengikuti pelatihan ini, “Saya sangat mengapresiasi sekali, merasa bangga dan senang menjadi bagian peserta diklat yang dikirim untuk melakukan pelatihan ini, meskipun banyak orang yang menganggap bahwa kitab Adabul Alim Wal Muta’allim sudah familiar tapi ternyata memang kita belum mendalami itu, bahkan saya misal kalau ditanya juga masih belum menguasai. Sehingga saya merasa bersyukur dengan diadakannya pelatihan ini yang mana tujuannya untuk mensyiarkan karyanya dari Mbah Hasyim,” pungkas Yuni Oktavia Rosyidah, delegasi guru SMA Trensains.
Untuk diketahui, diklat Ini merupakan angkatan ke-6. Bulan April akan diadakan untuk angkatan ke-7 bulan April di Lombok, NTB. Pemateri dalam diklat ini diambil semua dari alumni Tebuireng, yakni KH. Chamim Kohari, M.Pd.I, Abdul Malik, S.Ag., S.Pd.I, Dr. Moh Agoes Moefad, S.H., M.Si., Dr. H. Fahrudin Ali Sabri, S.H.I., M.Si., dan A. Mudhfar Maruf, M.Pd.I.
Pewarta: Amalia Dwi Rahmah