Sumber gambar: https://geotimes.co.id

Oleh: Luluatul Mabruroh*

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرأو ليصمت

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diamlah.”

Dari hadis di atas dapat ditarik sebuah pengertian tentang pentingnya seorang muslim bertindak aktif untuk melakukan kebaikan-kebaikan dengan mendahulukan kalimat “Berkatalah yang baik” dari kalimat “Diamlah”. Hal ini menunjukkan bahwa muslim yang ikut berperan aktif dalam kebaikan sebagai dakwah adalah lebih baik dari mukmin yang pasif.

Dalam sebuah hadis shahih riwayat Imam Bazzar, Rasulullah  SAW bersabda, “Hendaknya kalian benar-benar terlibat aktif dalam kegiatan dakwah amar makruf nahi mungkar. Sebab jika tidak, Allah akan memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang jahat. Orang baik diantara kalian (tetapi pasif tidak melakukan dakwah) ketika berdoa kepada Allah SWT, doanya tidak akan dikabulkan-Nya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurut Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin dalam bukunya Agar Layar Tetap Terkembang, paling tidak terdapat dua pelajaran penting dari hadis di atas, yang merupakan arahan kenabian (at-taujih an-nabawi).

Pertama junjungan kita Rasulullah SAW, selalu mendorong umatnya agar terlibat aktif dalam kegiatan dakwah secara menyeluruh dan terintegrasi antara satu bidang dan bidang lainnya. Baik dengan lisan, tulisan dengan menggunakan berbagai macam media informasi dalam bentuk amaliyah  yang bersifat konkret serta mampu untuk diteladani. Dakwah harus mampu memasuki tiap lini permasalahan hidup dan mampu memberikan solusi serta jalan keluar baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial budaya, kesenian, hubungan internasional serta kesehatan. Dakwah pun harus menyentuh seluruh strata dan kelompok umat yang hidup ditengah masyarakat. Mulai dari yang berprofesi sebagai pejabat, dokter, mahasiswa, cendekiawan, pelajar dan pemuda, petani maupun nelayan, anak-anak jalanan, preman, sampai buruh, dan pegawai.

Dakwah yang terintegrasi, terencana, dan dilakukan dalam barisan yang rapi, dengan cara memadukan setiap potensi yang dimiliki oleh umat akan memudahkan umat Islam dalam mencapai tingkat Khaira Ummah sebagaimana yang disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 110, “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…”

Kedua sebaliknya, jika kaum muslimin pasif, apatis, tidak mau tahu dan sama sekali enggan untuk terlibat dalam kegiatan dakwah, maka akan lahir sebuah tatanan kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ilahiyah yang akan menghantar menuju rusaknya moral dan hancurnya peradaban.

Dengan demikian, jika tidak mampu untuk mengatakan kebaikan-kebaikan, maka muslim harus mampu untuk berdiam dari melakukan dan mengucapkan hal yang tidak baik. Barangkali hal tersebut akan menjadi penolong kelak di akhirat.

*Penulis adalah Mahasiswa PBA Unhasy, sedang nyantri di Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang.